Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gedong, Karanganyar
Kasus: Demam berdarah dengue
Terima Keluhan Antrean Kamar Inap, Komisi D DPRD Sidak RSUD Karanganyar
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, KARANGANYAR--Komisi D DPRD Kabupaten Karanganyar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pelayanan kesehatan di RSUD setempat pada Kamis (9/1/2025).
Sidak dilakukan menyusul banyaknya laporan dan keluhan masyarakat akan pelayanan kesehatan di rumah sakit milik Pemkab Karanganyar.
Salah satunya keluhan antrean untuk mendapatkan kamar rawat inap bagi pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Berdasarkan pantauan Espos, Ketua Komisi D Karanganyar Ali Akbar memimpin sidak bersama rombongan anggota Komisi D, tiba di RSUD sekitar pukul 10.00 WIB. Komisi D memulai dengan mengecek layanan rawat jalan di RSUD.
Kemudian melanjutkan dengan mengecek salah satu bangsal di RSUD. Dalam pengecekan itu, anggota Dewan menemukan masih banyak kamar kelas 3 dan kelas 2 yang masih kosong. Sementara di ruang IGD terdapat beberapa pasien yang belum mendapatkan kamar rawat inap.
Anggota Komisi D DPRD Karanganyar, Sukarni, mengatakan rata-rata pasien IGD harus antre hingga berjam-jam untuk mendapatkan kamar rawat inap. Hal ini diperoleh dari komunikasi dengan pasien di bangsal RSUD Karanganyar saat sidak tersebut.
"Kedatangan kami ke sini karena setiap saat menerima laporan dari warga yang minta tolong dicarikan kamar rawat inap. Sampai ada yang nginap di IGD, karena enggak dapat kamar. Kamarnya penuh. Tapi tadi kita cek ternyata masih banyak kamar kosong," kata dia di sela sidak.
Dia pun meminta pihak manajemen RSUD untuk memperbaiki layanan. Terutama agar layanan rawat inap bisa ditangani secara cepat dan tepat. Jangan membiarkan pasien terlantar di IGD hingga berjam-jam, bahkan menginap di IGD karena belum mendapatkan kamar rawat inap. "Kasihan kalau lama-lama di IGD. Kalau ada kamar kosong segerakan saja pindah ke ruangan rawat inap," pintanya.
Warga Gedong Pelet, Karanganyar, Henori mengungkapkan harus menunggu delapan jam di IGD untuk mendapatkan kamar kelas 3 pelayanan rawat inap untuk orangtuanya. Saat itu orangtuanya sakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Jadi saya nunggu kamar dari masuk ke IGD jam 9 pagi baru dapat jam 5 sore. Katanya kamarnya penuh, padahal saat masuk ke sini kamar banyak yg kosong," kata dia.
Ketua Komisi D Ali Akbar menyampaikan sidak ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, ataupun dari peserta khususnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Hal ini sekaligus agar RSUD dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal untuk masyarakat Karanganyar.
"Hasil temuan tadi pelayanan sudah baik. Hanya saja lokasi satu dengan yang lain terlalu jauh. Kita memberikan arahan agar rumah sakit yang seluas kayak gini, pasien tidak terlalu jauh jalannya," katanya.
Dia mengatakan hasil sidak akan menjadi bahan pertimbangan bahwa layanan di rumah sakit Karanganyar bisa memberikan layanan yang baik.
Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, Kristianto Setiawan mewakili manajemen, menyambut dengan terbuka masukan dari Komisi D untuk perbaikan kinerja RSUD. Saat ini RSUD terus berupaya memberikan layanan terbaik dengan melakukan evaluasi kinerja. Namun ada kesulitan dengan adanya sistem BPJS, di rujukan, klaim dan IGD.
"Nanti kami akan diskusi dengan komisi D, bagaimana mengatasi, mengurai permasalahan disini, termasuk beberapa standar yang belum terpenuhi. Karena untuk memenuhi standar itu kan tentu membutuhkan biaya," katanya.
Sentimen: neutral (0%)