Esposin, JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah (Jateng), menemukan sebanyak 8 sapi terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pasar Hewan Pon Bangsri. Adapun dari temuan tersebut, enam di antaranya berasal atau didatangkan dari Kabupaten Pati.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara, Mudhofir, mengatakan temuan tersebut terjadi pada Senin (6/1/2025) lalu. Petugas di lapangan secara langsung meminta pedagang untuk membawa pulang hewan ternak yang terjangkit PMK.

“Dari delapan sapi tersebut, enam ekor berasal dari Kabupaten Pati dan dua ekor dari Desa Bondo, Kecamatan Bangsri,” ungkap Mudhofir kepada Espos, Rabu, (8/1/2025).

Mudhofir menambahkan, per hari ini terdapat 17 kasus PMK di Kabupaten Jepara dengan kasus aktif sebanyak 16 ekor dan seekor sapi diberikan tindakan pemotongan sebab kondisinya yang sudah parah. Adapun kasus terbanyak berasal dari Kecamatan Kembang dengan temuan lima ekor sapi terjangkit PMK.

“Untuk kasus saat ini, 90% lebih penularan akibat dari ternak baru yang dibawa ke kandang,” imbuhnya.

Kendati demikian, Mudhofir belum dapat mengidentifikasi dari wilayah mana ternak tersebut berasal serta riwayat vaksinasi ternak baru. Sebab, rantai distribusi ternak dinilai cukup cepat dan berpindah-pindah setiap harinya.

“Namun, beberapa langkah yang kami lakukan di antaranya vaksinasi, penyuluhan kepada para peternak, penyemprotan dan pembagian disinfektan di sentra penjualan ternak, serta mengimbau kepada para peternak untuk jangan membeli ternak yang sakit,” ucapnya.

Sekadar untuk diketahui, sejak 2022 Kabupaten Jepara belum berstatus bebas PMK. Namun, Pemkab Jepara melalui sejumlah instansi telah mengupayakan sejumlah langkah guna menekan angka PMK tiap tahunnya.

Menurut data Pemkab Jepara, bahwa di 2022 terdapat sekitar 1.600 kasus PMK. Jumlah tersebut kian menurun menjadi 180 kasus di 2023, 82 ekor di tahun 2024, dan 17 ekor per hari ini.

Pemkab juga mengaku terkendala pada kurangnya jumlah petugas. Dalam mengcover seluruh wilayah di Jepara, hanya terdapat 10 petugas yang terbagi dalam dua tim yang melakukan penanganan setiap hari.