Sentimen
Undefined (0%)
8 Jan 2025 : 11.50
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Magetan

Dua Hari Program Makan Bergizi Gratis di Magetan Tanpa Susu, Ini Penyebabnya

8 Jan 2025 : 11.50 Views 15

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Dua Hari Program Makan Bergizi Gratis di Magetan Tanpa Susu, Ini Penyebabnya

Esposin, MAGETAN – Sudah dua hari pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Magetan berjalan. Dalam kurun waktu tersebut, seluruh sajian yang dihidangkan untuk siswa tingkat PAUD hingga SMK sederajat belum ditemukan susu sebagai pelengkap asupan gizi.

Pada hari kedua, Selasa (7/1/2025), sebanyak 2.913 siswa dari 19 lembaga pendidikan mendapat jatah makan bergizi gratis dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur umum. Saat ini, Kabupaten Magetan baru mempunyai 1 titik SPPG yang terletak di Kelurahan Tambran.

Pantauan Espos di SD Tambran, Selasa (7/1/2025) menu yang disajikan untuk 45 anak didik belum mendapat susu untuk melengkapi cakupan gizi harian anak. Meskipun demikian, menu yang disajikan dari hari pertama maupun kedua diketahui memiliki perbedaan komposisi baik sayur maupun buah.

Dandim 0804/Magetan Letkol Inf. Hasan Dasuki memastikan seluruh menu yang disajikan dalam program MBG memenuhi asupan gizi harian anak. Disinggung soal tidak adanya susu dalam pelengkap hidangan MBG, Hasan mengaku belum menerima arahan lebih lanjut.

“Belum, belum ada arahan lebih lanjut soal itu dari pusat,” ujar dia.

Dikonfirmasi terpisah, Thonie Ivan Prasetyo, kepala bidang produksi peternakan dinas peternakan dan perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan menyebut tidak ada susu pada program MBG merupakan hal yang sudah ditemui sebelumnya.

Dia menjelaskan bahwa anjuran susu yang digunakan untuk program makan bergizi gratis (MBG) adalah susu ultra-high temperature (UHT).

“Melihat perkembangan yang ada di pusat maupun provinsi, di beberapa acara resmi memang belum berani menggunakan susu pasteurisasi, karena memang daya tahan susu jenis tersebut hanya 5 jam. Maka kami menyarankan untuk MBG ini menggunakan susu UHT,” ucap dia Selasa (7/1/2025).

Meskipun demikian, Thonie menjelaskan bahwa susu hasil produksi kantong-kantong sapi perah di Magetan dikirim ke industri pengolahan susu (IPS) untuk salah satunya diolah menjadi susu UHT.

“Toh juga ya susu yang dihasilkan kita itu disetor ke IPS untuk diolah, jadi susu yang diolah di sana (industri pengolahan susu, red) juga ada yang dari Magetan,”jelas dia.

Thonie menjelaskan bahwa fasilitas pengolahan susu UHT di Kabupaten Magetan belum ada, dia menduga hal tersebut yang menjadi penyebab mengapa dalam pelaksanaan program MBG belum ada susu di setiap sajian. Untuk fasilitas pengolahan susu metode pasteurisasi, dia menyebut Kabupaten Magetan sudah memiliki 2 titik.

“Fasilitas pengolahan susu UHT di Magetan ini belum ada, untuk fasilitas pengolahan susu pasteurisasi sudah ada 2 titik,” tambah dia.

Sentimen: neutral (0%)