Sentimen
Undefined (0%)
8 Jan 2025 : 09.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kuala Lumpur, Shanghai

Dibayangi Sentimen Domestik dan Global, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

8 Jan 2025 : 09.56 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Dibayangi Sentimen Domestik dan Global, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Esposin, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1/2025) diperkirakan bergerak menguat terbatas seiring adanya sentimen dari domestik maupun global.

IHSG dibuka menguat 23,04 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.106,32. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,52 poin atau 0,67 persen ke posisi 825,97.

"IHSG hari Rabu ini diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 7.020 sampai 7.150," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu seperti dilansir Antara.

Dari dalam negeri, sejak awal tahun, investor asing jual bersih senilai Rp2,41 triliun hingga Selasa (7/1/2024), sementara, rupiah JISDOR cenderung menguat pada posisi Rp16.169 per dolar Amerika Serikat (AS).

Menguatnya nilai tukar rupiah senada dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).

Bergabungnya Indonesia sebagai bagian BRICS memberikan peluang dalam perdagangan dan pendanaan internasional, serta meminimalkan ketergantungan pada ekonomi AS dan Eropa.

Dari mancanegara, kenaikan imbal hasil memberikan sinyal bahwa iklim suku bunga tinggi masih berlanjut.

Selain itu, pelaku pasar mencermati pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 28-29 Januari 2025 mendatang.

Di sisi lain, rilis awal inflasi di Kawasan Eropa pada Desember 2024 secara tahunan mengalami kenaikan 2,4 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen (yoy), atau berada di atas target Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar 2 persen (yoy) pada 2024.

Sementara itu, bursa saham AS Bursa Wall Street kompak melemah, mengakhiri reli selama dua hari berturut-turut. Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq turun, terbebani oleh saham teknologi setelah serangkaian data ekonomi yang optimis memicu ketidakpastian di antara investor tentang laju pelonggaran kebijakan moneter yang dapat dilakukan Federal Reserve tahun ini.

Tercatat, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 178,20 poin, atau 0,42 persen menjadi 42.528,36, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 66,35 poin atau 1,11 perzen menjadi 5.909,03, dan indeks Nasdaq Composite (IXIC) terkoreksi 375,30 poin atau 1,89 persen menjadi 19.489,68.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 224,91 poin atau 0,56 persen ke level 39.858,39, indeks Shanghai melemah 7,63 poin atau 0,24 persen ke posisi 3.222,01, indeks Kuala Lumpur melemah 0,78 poin atau 0,05 persen ke posisi 1.629,01, dan indeks Straits Times menguat 14,13 poin atau 0,37 persen ke 3.842,30.

Di sisi lain, Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup menguat tipis 0,04% ke level 7.083 pada perdagangan sesi kemarin, Selasa (7/1/2025), yang masih didominasi tekanan jual. Selama IHSG masih mampu berada di atas 6.931 sebagai supportnya, maka posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave B dari wave (2). 

"Hal tersebut berarti, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji level 7.305-7.421," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset, Rabu (8/2/2025) seperti dilansir Bisnis.com.

Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 6.931, 6.843, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.182, 7.263. Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah BULL, ERAA, MTEL dan UNTR.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Espos.id tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sentimen: neutral (0%)