Sentimen
Negatif (98%)
5 Jan 2025 : 08.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Hanoi

Wilayah Ini Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Warga Ngeluh Sulit Bernapas

5 Jan 2025 : 08.05 Views 119

Detik.com Detik.com Jenis Media: Kesehatan

Wilayah Ini Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Warga Ngeluh Sulit Bernapas

Jakarta -

Ibu kota Vietnam, Hanoi, diselimuti kabut asap tebal selama beberapa pekan terakhir. Hal ini menjadikannya kota dengan polusi udara tertinggi di dunia.

Walhasil, pemerintah mendorong lebih banyak kendaraan listrik (EV) untuk mengatasi masalah tersebut.

Tingkat partikel kecil berbahaya, yang dikenal sebagai PM2.5, diukur pada 266 mikrogram per meter kubik di Hanoi, Jumat pagi (3/1/2025), angka tertinggi di antara daftar kota dengan polusi udara tertinggi, menurut AirVisual, yang menyediakan informasi polusi udara global independen melalui aplikasi telepon.

Negara di Asia Tenggara tersebut atau pusat manufaktur regional dengan salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia, telah melaporkan polusi udara parah di kota-kota besarnya selama bertahun-tahun, khususnya di Hanoi.

Kabut asap tebal sebagian besar disebabkan oleh lalu lintas padat, pembakaran sampah, dan aktivitas industri.

"Kami para lansia dapat merasakannya dengan sangat jelas ketika kami mengidap masalah pernapasan yang menyebabkan kesulitan bernapas," kata Luu Minh Duc, warga kota berusia 64 tahun tersebut.

"Situasinya tampaknya semakin buruk akhir-akhir ini."

Kelompok muda juga ikut mengeluh.

"Awalnya saya pikir itu berkabut, tetapi kemudian saya tahu bahwa itu sebenarnya debu halus yang mengganggu penglihatan saya dan membuat saya merasa tidak sehat untuk bernapas," kata mahasiswa berusia 21 tahun Nguyen Ninh Huong.

Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan kementerian transportasi pada hari Kamis, Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha menyerukan percepatan transisi ke kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi polusi.

Sejauh ini Hanoi memiliki target setidaknya 50 persen bus dan 100 persen taksi menjadi kendaraan listrik pada 2030.

"Ini adalah tanggung jawab negara kepada rakyat, dan harus ada tindakan yang spesifik dan tepat waktu," kata Ha seperti dikutip oleh surat kabar Tien Phong.


(naf/kna)

Sentimen: negatif (98.8%)