Sentimen
Negatif (100%)
5 Jan 2025 : 04.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Tragis, UNICEF Ungkap Ada 7 Bayi Meninggal di Gaza Akibat Cuaca Dingin

5 Jan 2025 : 04.10 Views 40

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Tragis, UNICEF Ungkap Ada 7 Bayi Meninggal di Gaza Akibat Cuaca Dingin

Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak tujuh bayi dilaporkan meninggal akibat cuaca dingin di Jalur Gaza Palestina pada akhir Desember. Hal itu diungkap oleh seorang pejabat Dana Anak-anak PBB (UNICEF) pada Selasa (31/12/2024).

Ricardo Pires, manager komunikasi UNICEF mengatakan terdapat tujuh kematian bayi yang sebenarnya bisa dicegah di Gaza. Hal itu menunjukkan buruknya keadaan dan keputusasaan yang dihadapi keluarga dan anak-anak di seluruh wilayah Jalur Gaza selama lebih dari 14 bulan.

BACA JUGA: Dampak Serangan Israel, Warga Palestina Hadapi Krisis Pangan di Musim Dingin

"Tragis dan tidak dapat diterima bahwa sejak 23 Desember, tujuh bayi baru lahir dan bayi dilaporkan meninggal akibat cuaca dingin dan kurangnya tempat perlindungan yang memadai di Gaza," katanya.

"Cedera akibat dingin, seperti radang dingin dan hipotermia, menimbulkan risiko serius bagi anak-anak kecil di tenda dan tempat penampungan sementara lainnya yang tidak dilengkapi dengan peralatan memadai untuk menghadapi cuaca dingin. Bagi bayi baru lahir, balita, dan anak-anak yang rentan secara medis, bahayanya bahkan lebih serius," tambah Pires.

Pires memperingatkan akan bertambahnya jumlah kematian seiring suhu yang terus menurun. "Dengan suhu yang diperkirakan akan terus turun, sangat disayangkan bahwa akan ada lebih banyak anak yang kehilangan nyawa akibat kondisi tidak manusiawi yang mereka alami, yang tidak memberikan perlindungan dari hawa dingin," katanya.

Selain bahaya langsung dari cuaca dingin, Pires mencatat bahwa keluarga di Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang lebih besar, termasuk tempat berlindung, gizi, dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.

Pires menekankan komitmen UNICEF untuk "terus bekerja tanpa kenal lelah, membagikan pakaian musim dingin, selimut, dan dan perlengkapan darurat untuk anak-anak," meskipun banyak tantangan.

"Namun sayangya, kemampuan lembaga kemanusiaan untuk memberikan bantuan penyelamatan nyawa dalam skala yang dibutuhkan masih sangat terbatas," imbuhnya.

Militer Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza yang telah menewaskan hampir 45.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Tel Aviv telah memberlakukan blokade ketat di Gaza, meninggalkan 2,3 juta penduduk wilayah tersebut di ambang kelaparan.

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Sentimen: negatif (100%)