Mengutip Reuters, Rabu 1 Januari 2025, harga minyak mentah Brent pada Selasa ditutup naik 65 sen atau 0,88 persen menjadi 74,64 Dolar AS per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 73 sen atau 1,03 persen menjadi 71,72 Dolar AS per barel.

Harga acuan Brent turun sekitar 3 persen dari penutupan akhir tahun 2023 sebesar 77,04 Dolar AS, sementara WTI hampir tidak berubah dari harga penutupan tahun lalu.

Pada bulan September, harga minyak mentah Brent sempat turun di bawah 70 Dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2021. 
Tahun ini, Brent diperdagangkan lebih rendah dibandingkan harga tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan pulihnya permintaan pascapandemi dan memudarnya guncangan harga akibat invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Diperkirakan minyak akan diperdagangkan sekitar 70 Dolar AS per barel pada tahun 2025 karena lemahnya permintaan dari Tiongkok dan meningkatnya pasokan global, yang mengimbangi upaya OPEC+ untuk menopang pasar.

Prospek permintaan yang lebih lemah di Tiongkok membuat Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) memangkas ekspektasi pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2024 dan 2025.

IEA memperkirakan pasar minyak akan memasuki tahun 2025 dengan surplus, meskipun OPEC dan sekutunya menunda rencana peningkatan produksi hingga April 2025 karena penurunan harga.