Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Komitmen Kurangi Laju Emisi, DIY Rintis Bus Listrik
Krjogja.com
Jenis Media: News

KRjogja.com - YOGYA - Pemda DIY melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DIY telah selesai melakukan ujicoba dua bus listrik pada 20 Desember 2024 lalu. Penggunaan transportasi ramah lingkungan tersebut sebagai langkah awal pengurangan laju emisi atau Low Emission Zone di DIY khususnya di area Sumbu Filosofi. Apabila hasil evaluasi uji coba tersebut sesuai harapan maka ditargetkan dapat mulai dioperasikan melayani masyarakat pada 2025.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY Wulan Sapto Nugroho mengatakan pengadaan dua unit bus listrik ini guna mendukung terwujudnya Low Emission Zone di kawasan Sumbu Filosofi. Untuk itu, dalam rangka mendukung layanan angkutan umum perkotaan Trans Jogja, kedua bus listrik ini akan beroperasi melayani masyarakat yang menuju ke kawasan Malioboro. Namun,belum ditetapkan rute pasti terkait pengoperasian kedua bus listrik tersebut lantaran masih diuji cobakan.
"Selama masa uji coba, terdapat tiga alternatif rute yang diujicoba.Sebenarnya banyak alternatif rute, tetapi di saat uji coba ini kita coba dari Bandara Adisutjipto kemudian ke Malioboro. Terus rute kedua itu kemarin dari Ngabean ke utara lewat Pasar Kranggan, Tugu ke Selatan ke Malioboro. Terus satu lagi itu dari Malioboro ke arah Timur Kota Baru, kemudian ke UKDW, kemudian ke Mall Galeria ke barat, Tugu Pal Putih ke selatan ke Malioboro lagi. Intinya kita mensupport layanan yang ada di Malioboro, Sumbu Filosofi,” terang Sapto di Yogyakarta, Selasa (31/12/2024).
Baca Juga: 'Merger' nya Trans Jogja dan Teman Bus Jogja
Sapto menyampaikan untuk pengisian daya bus listrik ini hingga penuh menghabiskan waktu antara 1 hingga 1,5 jam. Adapun masing-masing bus listrik ini berkapasitas maksimal 28 penumpang, dengan kapasitas kursi sejumlah 18, dan 10 untuk kapasitas penumpang yang berdiri.Bus listrik tersebut bisa seperti bus diesel yang bisa di isi penumpang penuh karena ini juga akan berpengaruh dengan konsumsi baterai.
"Semakin berat tentunya konsumsi baterai juga akan semakin besar. Warnanya ungu sebagai pembeda dengan bus yang lainnya. Selain itu, agar masyarakat dapat lebih cepat familiar dengan bus listrik tersebut. Apabila bus listrik ini sudah siap beroperasi, rencananya tarif yang akan dikenakan sama seperti tarif bus Trans Jogja," ungkapnya.
Dishub DIY telah melakukan ujicoba dua bus listrik tersebut untuk mengetahui kehandalan, kelemahan ataupun kekurangannya selama sebulan. Pihaknya lantas melakukan evaluasi sebelum dioperasionalkan untuk pelayanan masyarakat nantinya. Harapannya ada tahap uji coba dapat diketahui hal-hal yang perlu dihindari.
Baca Juga: Sunset Industry
Salah satu sopir bus listrik uji coba moda angkutan tersebut, Bayu Dwi menjelaskan secara operasional, bus listrik ini nyaman, bebas polusi, dan praktis untuk dikendarai. Dengan tiga alternatif rute menuju Malioboro yang diujicobakan, bus listrik tersebut dapat menempuh jarak kurang lebih 160 kilometer, sebelum kemudian harus diisi baterainya dan kembali.
"Adapun satu kali putaran rute, bus listrik ini hanya mengkonsumsi 11 hingga 12 persen baterai. Perjalanan kurang lebih 160 kilometer ketahanannya, lalu harus sudah di isi ulang kembali. Kalau seharian 5 hingga 6 kali putaran cukup. Tapi kita waktunya nanti tinggal ditentukan dari rute untuk sampai jam berapa,” imbuh Bayu. (Ira)
Sentimen: positif (91.4%)