Sentimen
Positif (99%)
28 Des 2024 : 08.18
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pelni

Kab/Kota: Depok

Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

28 Des 2024 : 08.18 Views 59

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

Kementerian BUMN: Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

Bambang Isworo
Key: Kementerian BUMN
Sum: Kementerian BUMN terus mendorong terwujudnya ekosistem BUMN pelabuhan dan angkutan transportasi laut, seperti PT Pelindo, PT Pelni, dan PT ASDP Indonesia Ferry.

Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong terwujudnya ekosistem BUMN pelabuhan dan angkutan transportasi laut. Ekosistem ini melibatkan perusahaan besar seperti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan PT ASDP Indonesia Ferry.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan pembentukan ekosistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik laut sekaligus memperluas jangkauan layanan transportasi penumpang.

“Tujuannya adalah agar biaya logistik laut dan ekosistem transportasi penumpang di laut semakin terintegrasi, jangkauannya lebih luas, dan biayanya semakin murah bagi pelanggan,” kata Kartika yang akrab disapa Tiko saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

Tiko menjelaskan saat ini kajian ekonomi dan hukum terkait pembentukan ekosistem Pelabuhan dan Angkutan Transportasi Laut sedang dilakukan. Kajian ini diharapkan selesai dalam waktu satu bulan ke depan.

“Sedang kita kaji, termasuk aspek hukum dan ekonomi. Mungkin pada akhir triwulan pertama 2025 hasilnya bisa kita bagikan,” ujarnya.

Selain membahas ekosistem logistik laut, Tiko juga menyinggung progres perampingan perusahaan BUMN sektor konstruksi atau BUMN Karya.

Rencananya, jumlah perusahaan BUMN Karya akan dikurangi menjadi tiga klaster utama untuk meningkatkan fokus dan efisiensi. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proses tersebut, yaitu PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

“Kami sedang melakukan klasifikasi agar masing-masing perusahaan dapat fokus pada tugas utamanya. Misalnya, Hutama Karya akan menjadi induk, sedangkan Waskita dan Brantas akan dikelompokkan dalam klaster berbeda,” jelas Tiko.

Ia menambahkan keputusan final terkait klasterisasi ini akan diumumkan pada akhir triwulan pertama 2025.

Tiko menjelaskan, efisiensi logistik dari integrasi Pelindo, Pelni, dan ASDP diharapkan dapat menurunkan biaya logistik laut.

Kemudian, penggabungan tersebut akan fokus pada spesialisasi. Perampingan BUMN Karya menjadi tiga klaster memungkinkan perusahaan lebih fokus pada bidang masing-masing, seperti pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, atau perumahan.

Selain itu, akan menghemat biaya operasional. Dengan penggabungan dan integrasi, biaya operasional dapat ditekan dan meningkatkan daya saing BUMN.

Sentimen: positif (99%)