Pasukan Kiev Tercerai Berai di Pokrovsk, Rusia Kepung Desa Pusat Logistik Donetsk - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM -- Perlahan-lahan pasukan Ukraina memasuki kota gudang logistik militer Donetsk, Pokrovsk.
Sasaran terakhirnya adalah menyerang gudang logistik yang terpusat di Desa Yasenevo yang masih dipertahankan pasukan Ukraina. Namun diperkirakan, tak lama lagi desa tersebut akan lepas juga.
Prajurit Ukraina tercerai berai di Pokrovsk, yang di sebelah barat mundur ke wilayah oblast (daerah setingkat provinsi) Dnipropetrovsk di bagian tengah Ukraina.
Para pejuang Kiev terpaksa mundur ke wilayah garis pertahanan terakhir yang melindungi Dnipropetrovsk karena terus terdesak dengan serangan Rusia yang unggul jumlah dan senjata.
Informasi publik Ukraina, Deep State seperti dikutip dari Strana mengungkapkan hal itu, pada Jumat (17/12/2024). Hal itu dikuatkan dengan informasi Rusia.
"Kami sekarang mulai mundur secara bertahap ke garis pertahanan utama di depan perbatasan wilayah Dnepropetrovsk. Pasukan Cossack kami terpaksa mundur ke barat ke wilayah Novooleksandrivka-Nadezhdinka. Selain itu, kami harus mundur dari Novovasilyevka, dan segera dari Uspenovka," kata prajurit Ukraina dengan panggilan Muchnoy.
Dalam unggahannya di media sosial, ia mengatakan, pejuang Ukraina tak mungkin mempertahankan benteng terakhir mereka di permukiman Novovasilevka, karena telah terkepung oleh pasukan Vladimir Putin.
"Musuh (Rusia) yakin bahwa Novovasilevka tidak akan bertahan lama, karena sudah dikepung dari kedua sisi. Jika mereka menguasainya, itu akan menyederhanakan operasi mereka di utara, ke arah Udachny dan Kotlino," tulisnya.
Sementara di selatan kota, menurut Mukhnoy, pasukan Rusia memulai serangan ke arah Yasenevo dan mendekatinya dari kedua sisi.
Yasenevo merupakan sasaran utama Rusia karena merupakan gudang logistik untuk wilayah Donetsk.
Pasukan Rusia memulai serangan dengan menyerbu wilayah Slavyanka dan Petrovpavlovka di selatan Pokrovsk.
Yasenevo menjadi penting karena merupakan perlintasan jalan raya dan rel kereta yang biasa digunakan untuk mendistribusikan kebutuhan militer dan rotasi pasukan ke semua wilayah di Donetsk, di Ukraina timur.
Jika tempat itu lepas, maka perjuangan Ukraina mempertahankan Donetsk yang telah diklaim oleh Rusia bakalan semakin sulit.
"Desa ini adalah pusat logistik, yang kehilangannya akan memperburuk komunikasi antara unit kami, dan juga menciptakan ancaman di selatan. Kami berhasil mempertahankan kedua permukiman (Slavyanka dan Petrovpavlovka) untuk saat ini dan tidak membiarkan musuh mendekat. Namun, hilangnya desa-desa ini, pada gilirannya, akan menyebabkan musuh semakin maju ke Andreyevka," lapornya.
Jatuhnya Andreyevka akan berarti munculnya kemungkinan "kuali", karena akan memblokir jalur komunikasi di sebelah barat Kurakhovo.
Masih menurut Deep State, di arah yang sama, Rusia maju di wilayah desa Peschanoye, Dachenskoye, Lisovka, Novovasilyevka dan Novoelizavetovka, dan di arah Kurakhovsky - di Kurakhovo sendiri dan di wilayah Sontsovka.
Sebelumnya, Deep State menulis bahwa setelah Angkatan Bersenjata Ukraina keluar dari pengepungan di Makarovka, tentara Rusia maju ke Kurakhovo kota di selatan Pokrovsk.
Sebelumnya dikabarkan oleh Deep State bahwa Rusia berada 7,5 km dari wilayah Dnipropetrovsk.
Rusia maju di Peschanoye di selatan Pokrovsk, selain itu, pasukan Rusia telah membuat kemajuan di dekat Velikaya Novosyolka: pemukiman Storozhevoe telah direbut di sana.
Media Ukraina lainnya, Ukrinform mengabarkan berdasarkan laporan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, bahwa dalam 24 jam kemarin, pasukannya menahan 57 serangan ke Zelene Pole, Vozdvyzhenka, Myroliubivka, Promin, Lysivka, Dachenske, Pokrovsk, Novyi Trud, Zelene, dan Novotroitske semuannya berada di Distrik Pokrovsky.
Pasukan Volodymyr Zelensky mengalami kesulitan dalam peperangan tersebut, karena Rusia terus menghimpun bala tentaranya di wilayah itu.
"Musuh terus mengumpulkan pasukan untuk serangan lebih lanjut," demikian keterangan Staf Umum.
Ilustrasi pasukan Ukraina bertempur di Donetsk (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)
Sementara sejauh 30 kilometer di arah selatan Pokrovsk, pasukan pertahanan Ukraina mengklaim menangkis 31 serangan di Kota Kurakhovo.
Ukraina mengakui bahwa posisi-posisi pertahanannya dihancurkan sebagai akibat dari serangan dan tekanan tembakan yang sulit diantisipasi.
"Para penjajah paling aktif mencoba maju di wilayah Petropavlivka, Slovianka, Yasenove, Kurakhivka, Andriivka dan Dachne," kata Staf Umum di saluran Telegramnya..
"Situasi garis depan tetap menegangkan," kata Staf Umum Ukraina
Angkatan darat Ukraina juga secara signifikan kalah dari pasukan Rusia dalam hal tenaga kerja dan perangkat keras militer, Staf Umum Ukraina mengakui.
Komandan Ukraina dari berbagai tingkatan akhir-akhir ini menggambarkan situasi garis depan sebagai sangat rumit. (Tribunnews.com/Ukrinform/Strana/TASS)
Sentimen: negatif (100%)