Sentimen
Positif (99%)
24 Des 2024 : 02.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sleman, Yogyakarta

Prodi D3 Kebidanan Unriyo Gelar Capping Ceremony, Menandai Kesiapan untuk Praktik Klinik

24 Des 2024 : 02.07 Views 13

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Prodi D3 Kebidanan Unriyo Gelar Capping Ceremony, Menandai Kesiapan untuk Praktik Klinik

Krjogja.com - SLEMAN - Program Studi (Prodi) D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) menggelar Capping Ceremony atau pemasangan ‘cap’ kepada para mahasiswa. Capping wajib dilakukan sebelum mahasiswa melaksanakan praktik klinik untuk pertama kalinya.

Prosesi digelar di Kampus II Unriyo, Senin (23/12/2024), ditandai dengan simbolik pemasangan cap (penutup kepala) kepada 10 mahasiswa semester 3. Prosesi dipimpin Kepala Program Studi (KPS) D3 Kebidanan Unriyo Lestariningsih SSIT MKeb, menandai para mahasiswa untuk siap diterjunkan ke lahan praktik di rumah sakit.

Seusai pemasangan cap, mahasiswa mengucap janji dipandu Gabriela Yanu Julianingrum, sebagai landasan dasar saat melaksanakan tugas kebidanan dengan sebaik-baiknya. Acara dirangkai dengan pembekalan soft skill, menghadirkan pembicara pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Sleman Bdn Istri Utami SST MKeb MM.

Baca Juga: Indosat Pastikan Sinyal Aman, Liburan di Jogja Makin Nyaman

“Sebelumnya, mahasiswa hanya melakukan praktik di laboratorium, kali ini mereka benar-benar mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan dengan melaksanakan asuhan yang nyata pada pasien di Rumah Sakit,” kata Lestariningsih didampingi Ketua Panitia Capping Ceremony Florentika Kusyanti SSiT MKes, di sela kegiatan.

Lestariningsih menjelaskan, capping ceremony merupakan momen sangat istimewa, menandakan mahasiswa telah siap untuk memasuki dunia praktik.

Prosesi ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol komitmen dan tanggung jawab sebagai calon bidan. Selanjutnya mereka akan melaksanakan praktik klinik yang dimulai pada tanggal 30 Desember selama satu bulan pada tiga rumah sakit.

“Selama praktik mahasiswa tidak 'dilepas' sendiri, melainkan tetap dalam pengawasan. Mahasiswa akan melaksanakan asuhan kepada pasien dengan bimbingan dari pihak rumah sakit yang telah ditunjuk,” jelasnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Gigimu Berlubang, Ini Tips dari PAFI Kabupaten Kampar

Dikatakan, setelah menjalani praktik klinik, mahasiswa akan kembali ke kampus untuk melanjutkan pendalaman ilmu yang telah mereka peroleh selama satu bulan di rumah sakit.

Dengan dengan kegiatan ini diharapkan para mahasiswa siap untuk terjun menjadi bidan yang profesional ketika lulus nanti.

Lestariningsih juga berharap para mahasiswa dapat mengikuti praktik dengan baik di rumah sakit. Dengan ini nantinya dari Unriyo akan lahir bidan-bidan berkualitas dan profesional serta menjunjung etika.

Sementara, pada pembekalan materi soft skill, Bdn Istri Utami menjelaskan, profesi bidan membutuhkan kepekaan dalam bertindak. Kepekaan ini merupakan soft skill yang tidak diajarkan secara teori terperinci dalam perkuliahan di kampus.

Baca Juga: Aset Keuangan Syariah Tahun 2025 Tumbuh Hingga Rp 3.430 Triliun

Namun soft skill akan banyak diperoleh di lahan praktik. Kepekaan ini penting agar para mahasiswa dapat menjalani praktik dengan tetap menjunjung etika kebidanan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan tehnologi digital saat ini.

Sentimen: positif (99.9%)