Sentimen
Negatif (99%)
21 Des 2024 : 11.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Kenaikan PPN 12 Persen dan Dampak pada Kebiasaan Konsumsi Masyarakat

21 Des 2024 : 11.03 Views 10

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Kenaikan PPN 12 Persen dan Dampak pada Kebiasaan Konsumsi Masyarakat

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 menuai kontra dari masyarakat.

Kebijakan ini diprediksi akan memicu lonjakan harga barang dan jasa, yang berpotensi mengubah pola konsumsi masyarakat.

Sejumlah warga mulai mencari alternatif untuk bertahan hidup di tengah ancaman kenaikan harga, terutama pada makanan dan minuman.

Mereka khawatir bahwa PPN yang lebih tinggi akan memberikan efek domino yang merugikan.

Mengurangi jajan

Shabrina Zakaria (28), seorang pekerja di Bogor, mengatakan akan mengurangi kebiasaan jajan di kafe dan memilih untuk memasak makanan sendiri di rumah.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga kebutuhan akibat kenaikan PPN.

"Kalau harga makanan naik, ya mau enggak mau harus mulai masak sendiri di rumah. Selama ini hampir tiap hari jajan karena lebih praktis, tapi kalau jadi mahal ya lebih baik masak, biar bisa lebih hemat," ungkapnya saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (20/12/2024).

Shabrina juga berencana untuk membeli makanan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang harganya lebih terjangkau, serta melakukan pembayaran tunai untuk menghindari PPN tambahan.

Selain menekan harga konsumsi, dia mengatakan, pengeluaran untuk kebutuhan hiburan juga akan dikurangi.

Senada dengan itu, Dilla (28), seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan bahwa ia akan mengurangi alokasi dana untuk jajan anaknya.

"Mungkin setiap hari masak. Kalau pengeluaran yang bisa ditekan itu mungkin jajan anak-anak atau membeli makanan kemasan. Semua serba mahal, jadi harus lebih hemat,” katanya.

Ubah kebiasaan minum kopi

Rencana kenaikan PPN juga memaksa Retsa (29), seorang pegawai swasta di Jakarta, untuk mengubah kebiasaan minum kopinya.

Retsa mengaku biasa membeli kopi hingga empat kali seminggu.

Dengan adanya kebijakan kenaikan PPN, dia akan membiasakan membuat kopi sendiri di rumah.

"Kalau jajan kopi sekarang jadi mikir dua kali. Sebelum PPN naik saja harganya sudah mahal, bakal makin mahal. Jadi, saya mulai beli alat-alat buat bikin kopi di rumah dan cari biji kopi di pasar yang lebih murah," ujarnya.

Sentimen: negatif (99.8%)