Sentimen
Negatif (100%)
20 Des 2024 : 00.10
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pilkada Serentak

Institusi: UIN, UIN Alauddin Makassar

Kab/Kota: Gowa

Kasus: Uang palsu

Tokoh Terkait
Rudianto

Rudianto

Rencana Busuk Terbongkar, Uang Palsu dari UIN Alauddin Nyaris Digunakan untuk Pilkada

20 Des 2024 : 00.10 Views 45

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Rencana Busuk Terbongkar, Uang Palsu dari UIN Alauddin Nyaris Digunakan untuk Pilkada

FAJAR.CO.ID, GOWA -- Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menjawab desas-desus bahwa uang palsu yang diproduksi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar diduga digunakan saat Pilkada.

Hal ini dibeberkan Yudhi usai menggelar ekspose kasus di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

Dikatakan Yudhi, memang sebelumnya ada pengajuan proposal pendanaan Pilkada di Kabupaten Barru yang dilakukan salah seorang tersangka.

"Jadi tersangka mengajukan proposal pendanaan Pilkada di barru tapi alhamdulillah tidak jadi," ujar Yudhi kepada awak media.

Hanya saja, Yuhdi mengatakan bahwa niat awal menggunakan untuk Pilkada itu diurungkan setelah tidak ada Partai yang meliriknya untuk diusung.

"Jadi dana ini uang yang dicetak akan di pakai untuk itu (Pilkada), tapi tidak jadi tidak ada Partai yang mencalonkan," sebutnya.

Yudhi bilang, karena uang tersebut terdeteksi palsu, maka yang bersangkutan tidak jadi maju di Pilkada Kabupaten Barru.

"Walaupun nanti disebarkan dengan uang palsu supaya bisa memilih yang bersangkutan, ternyata karena uang palsu jadi tidak jadi," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, publik dikejutkan dengan munculnya kasus dugaan pencetakan uang palsu di lingkungan salah satu kampus ternama, UIN Alauddin Makassar.

Kasus ini memicu berbagai spekulasi liar di tengah masyarakat, salah satunya adalah dugaan bahwa uang palsu tersebut digunakan sebagai bagian dari praktik politik uang dalam Pilkada, khususnya untuk serangan fajar menjelang pemungutan suara.

Spekulasi ini berkembang setelah sejumlah pihak mempertanyakan tujuan sebenarnya dari pembuatan uang palsu tersebut.

Kecurigaan muncul karena momen pengungkapan kasus ini berdekatan dengan tahapan krusial Pilkada.

Praktik serangan fajar, istilah yang kerap digunakan untuk pembagian uang secara ilegal kepada pemilih demi memenangkan calon tertentu menjadi sorotan utama.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo mengatan bahwa untuk menjawab spekulasi tersebut, maka pihak Kepolisian mesti didorong.

"Makanya kita tidak mau mengandai-andai, kita dorong aja supaya dibongkar pihak kepolisian, termasuk alirannya kemana itu. Saya tidak mau mengandai andai, harus faktual," ujar RL, akronim namanya, kepada fajar.co.id, Selasa (17/12/2024) malam.

Olehnya itu, RL sekali lagi menegaskan bahwa pihak Kepolisian harus didorong untuk membongkar otak dari adanya pabrik uang palsu di dalam kampus.

"Makanya kita dorong bongkar aja uangnya dipakai kemana dan alirannya," ucapnya.

"Apalagi sudah pabrik pencetak, aduh banyak bangat tuh, kita tergeleng-geleng kepala aja, sangat memalukanlah terjadi di institusi UIN Alauddin pula," sambung dia.

Kata RL, dalam membongkar kasus tersebut, pihak Kepolisian tidak sebatas menangkap para pelaku tingkat bawah.

"Jangan hanya terbatas pada pelaku pelaku yang tingkat bawah. Perlu intelektual dalangnya itu dibongkar," tukasnya.

Ditekankan RL, siapapun yang terbukti terlibat dalam lingkaran kejahatan tersebut, harus diberikan proses hukum.

"Tidak boleh Polri kemudian stengah stengah dalam membongkar kasus ini. Harus sampai ke akar akarnya harus total," RL menegaskan.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (100%)