Esposin, SOLO-Sebanyak 26 produk media pembelajaran berbasis Science,Technology, Engineering, Art, dan Mathematic (STEAM) karya siswa SMP kelas VII, VIII, dan IX dipamerkan dalam Al Firdaus STEAM Expo 2024 di halaman MYP Highschool Al Firdaus, Pabelan, Sukoharjo. Pameran yang diikuti 71 siswa tersebut mengusung tema Igniting Creativity, Empowering Courage, and Inspiring Lifelong Learning.

Pantauan Espos, sejak pukul 08.00 WIB peserta pameran telah bersiap di stand-stand yang telah disediakan panitia. Tiap stand terdapat dua produk pembelajaran siswa yang dipamerkan.

Para peserta juga tampak antusias mengikuti ekspo kali ini walaupun diguyur hujan deras dan terpaksa pindah ke teras sekolah. Guna memeriahkan acara, para orang tua siswa, guru dan sejumlah tamu undangan diberikan waktu untuk melihat sekaligus memberikan penilaian pada karya-karya siswa tersebut.

Siswa kelas VII membawa pameran pembelajaran Diorama Solar System dalam pameran Al Firdaus STEAM Expo 2024 ini. Total ada sembilan produk yang dipamerkan diantara peraga gerhana matahari, miniatur orbit planet dan matahari, serta peraga revolusi bumi.

Kemudian siswa kelas VIII mengusung pembelajaran Artmathic (seni dan Matematika). Mereka menampilkan enam karya berupa miniatur gedung barisan, peraga baretrika, dan papan prolin yang menjelaskan pelajaran sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

Sedangkan kelas IX menampilkan produk pembelajaran Descience (desain dan sains) sejumlah sepuluh jenis. Beberapa di antaranya adalah peraga listrik dinamis dan statis, terompet botol, zat adiktif, dan reaksi kimia.

Ketua Panitia Al Firdaus Expo 2024 Dwi Hari Sugiarto mengatakan sarana sebagai uji publik terhadap prototipe yang dikembangkan berdasarkan materi yang sedang dipelajari oleh siswa secara berkelompok. Di samping itu juga ajang gelar karya program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

"Melalui kegiatan pameran dan workshop diharapkan siswa-siswi MYP Al Firdaus mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda untuk memperkuat potensi mereka dalam mengkombinasikan dan mempresentasikan projek kepada pengunjung. Selain itu, agar para siswa terbiasa membuat projek sebelum masuk SMA," kata dia kepada Espos di sela-sela acara.

Dwi menyebut bahwa produk yang dipamerkan siswa juga akan dinilai dan diambil dua juara terbaik dan satu juara favorit dari masing-masing kelas. Indikator penilaiannya meliputi kreativitas, cara presentasi, kerapian, display, dan lainnya.

"Kami ada tiga juri, yakni kepala sekolah, perwakilan penerbit Tiga Serangkai, dan komite orang tua," kata dia.

Salah satu peserta pameran dari kelas 7, Omar Ghadi, menilai acara ini seru dan memacu kreativitasnya dalam menciptakan peraga teori heliosentris. Dia dan rekan sekelompoknya, Sadad, butuh waktu untuk membuat peraga yang terdiri dari planet-planet, garis orbit, dan matahari berbentuk 3 dimensi.

"Saat bikin projek ini dapat ilmu lebih mendalam  tentang teori heliosentris. Jadi tidak hanya dapat pelajaran di dalam kelas saja.

Peserta lainnya dari kelas 9, Sakinah menilai acara ini membuat dia dan dua rekannya kerepotan selama sepekan terakhir karena harus membuat ilustrasi bahasa pemanis buatan atau sakarin. Namun begitu dia mengaku senang dan dapat pengalaman baru.

Dia berharap melalui produk yang dia buat lebih memudahkan pemahaman orang terhadap bahaya konsumsi pemanis buatan secara berlebihan. Apalagi dalam produknya didisplay dengan cantik, lengkap dengan produk berpemanis dan gambar organ tubuh yang bisa terdampak pemanis buatan.

"Kan sekarang sakarin itu banyak dikonsumsi  dan digemari anak-anak hingga dewasa. Padahal jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu diabetes, gagal ginjal, dan lainnya. Maka kami tertarik buat produk ini sebagai sarana edukasi," kata dia.

Sebagai informasi MYP Highschool Al Firdaus merupakan sekolah Islam yang sudah berstandar internasional. Sekolah yang penggerak nasional inI memiliki dua jenjang sekolah menengah di dalamnya, yakni SMP dan SMA.