Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cirebon, Solo
Tokoh Terkait

Slamet Riyadi
Pasukan dari Berbagai Kerajaan Nusantara Ikuti Kirab Budaya di Sriwedari Solo
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO—Sekitar 2.000 personel atau abdi dalem dari berbagai keraton/kerajaan di Nusantara mengikuti kirab budaya yang dimulai dari Sriwedari Solo, Sabtu (14/12/2024). Mereka melintasi Jalan Slamet Riyadi Solo menuju Pagelaran Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo.
Pantauan Espos, kira yang dimulai pada sore hari itu tidak saja diikuti oleh abdi dalem Keraton Solo, namun juga dari kerajaan lain di Nusantara seperti Kerajaan Muna Sulawesi Tenggara, Kepaksian Sekala Brak Lampung, Keraton Kaprabonan Cirebon dan lainnya.
Kerajaan yang hadir mengenakan pakaian adat masing-masing. Termasuk membawa pasukan atau prajurit dengan dilengkapi senjata seperti tombak, panah, pedang, dan lainnya.
Peserta kirab didominasi oleh abdi dalem Keraton Solo yang diikuti oleh abdi dalem dan pasukan. Selain itu ada tiga ekor kuda yang ditunggangi oleh pangeran dan putri dari Keraton Surakarta.
Kerabat Keraton Solo yang juga Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), KP Eddy Wirabhumi mengatakan kirab budaya kali ini merupakan bagian dari perayaan hari ulang tahun ke-93 Paguyuban Kawula Keraton Surakarta atau Pokoso.
“Ini juga merupakan bagian dari Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara atau FSBKN 2024,” kata dia ketika ditemui Espos di Sriwedari Solo, Sabtu.
Eddy mengatakan ini FSBKN berlangsung selama dua hari yakni Sabtu-Minggu (14-15/12/2024). Hari pertama dimulai dengan kirab ini. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan penampilan dari berbagai kontingen kerajaan dan cabang Pokoso di Pagelaran Keraton Solo. Lalu ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Selanjutnya pada Minggu, kegiatan akan dilanjutkan dengan seminar nasional di UNS Tower yang dihadiri tamu kerajaan dan akademisi. Seminar tersebut membahas tentang posisi dan peran kerajaan yang ada di Nusantara saat ini. Lalu pada siang harinya akan dilanjutkan dengan Musyawarah Agung MAKN yang dihadiri 54 kerajaan.
Eddy melanjutkan pada hari yang sama sekitar pukul 10.00 WIB masih ada pertunjukan seni budaya di Pagelaran Keraton Solo. Kemudian pada malam hari acara bakal ditutup dengan penyerahan pataka, peluncuran kembang api, dan pentas seni budaya.
Bagi Eddy berkumpulnya kerajaan yang tergabung dalam MAKN itu menjadi momentum untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah yang baru. Terlebih saat ini sudah ada kementerian baru yang secara khusus mengurus bidang kebudayaan.
“Kebetulan saat ini ada Kementrian Kebudayaan di pemerintahan yang baru, dan kami keraton-keraton se-Nusantara ingin mendapatkan penjelasan arah dan kebijakan dalam strategi pelestarian-pengembangan adat/kebudayaan seluruh Nusantara,” kata dia.
Menurut Edy kerajaan-kerajaan yang ada masih aktif di Indonesia saat ini memiliki peran untuk mengembangkan kebudayaan dan turut berperan melestarikan tradisi masing-masing.
Sentimen: neutral (0%)