Sentimen
Negatif (100%)
13 Des 2024 : 19.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cengkareng, Kapuk

Kasus Pasutri Tewas di Cengkareng Jakbar, Suami Sempat Ancam Istrinya: Awas Kalau Enggak Ikut - Halaman all

13 Des 2024 : 19.30 Views 32

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Kasus Pasutri Tewas di Cengkareng Jakbar, Suami Sempat Ancam Istrinya: Awas Kalau Enggak Ikut - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polisi mengungkap kronologis tewasnya pasangan suami istri (pasutri) bernama Sobirin (35) dan Ida Haryati (41) di lantai dua rumahnya, Jalan Masjid Nurul Hidayah RT 10 RW 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), Rabu (11/12/2024).

Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana mengatakan bahwa Ida dan Sobirin menikah sejak tahun 2016 dan telah dikaruniai tiga anak.

Jana berujar bahwa pada pertengahan 2024, keduanya resmi berpisah rumah.

Ida hanya sesekali datang ke rumah Sobirin menengok anak-anaknya.

"Kemudian pada hari Senin (9/12/2024), saksi atas nama Sarah melihat kedua korban bertengkar hebat di depan rumah," kata Jana dalam konferensi pers di Mapolsek Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (13/12/2024).

Saat cekcok tersebut, ada kekerasan fisik dan tekanan emosional yang didapat Ida.

"Sobirin menarik Ida Haryati ke dalam rumah. Suami mengatakan 'awas kalau enggak ikut', jadi ada nada ancaman," ujar Jana.

Keeseokan harinya, Selasa (10/11/2024), Sobirin keluar rumah dan bertemu Erna, penjual kopi yang tak jauh dari lokasi rumahnya.

Saat pertemuan tersebut, Sobirin curhat kepada Erna bahwa ia tidak akan menandatangani surat perceraian yang diajukan istrinya.

"Setelah itu, Sobirin bertemu adiknya (bernama) Suhendri dan Nurhayati untuk makan malam bersama," jelas Jana.

"Setelah makan bersama, (Sobirin) naik ke atas membawa kursi yang biasa disimpan di lantai dasar milik tukang bubur," terang Jana.

Pada Rabu (11/12/2024) sekira pukul 05.00 WIB, pedagang bubur yang biasa menyimpan peralatan berdagang di rumah Sobirin datang mengambil kursi plastik miliknya.

"Kemudian karena diketahui adik korban, bahwa kursinya ada di atas dibawa Sobirin. Kemudian, orangtuanya (Sobirin), Sarno, datang ke atas melihat Sobirin telah tergantung," ungkap Jana.

Lalu, pihak keluarga melapor ke Polsek Cengkareng.

Berdasarkan laporan tersebut, polisi bersama tim Inafis menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).

Di TKP, polisi menemukan Sobirin sudah tewas dalam posisi tergantung di atas plafon menggunakan tali.

Di sekitarnya, terdapat kursi yang diduga digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya.

"Kemudian juga tim Inafis menemukan korban Ida Haryati terbaring di lantai tertutup bantal," jelas Jana.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarya Barat AKBP Andri Kurniawan menyampaikan bahwa berdasarkan hasil analisa dan keterangan saksi-saksi di lapangan, diduga kuat korban Ida Haryati meninggal karena dibekap suaminya menggunakan bantal.

Setelah melakukan aksinya itu, korban Sobirin memutuska mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

"Diduga pelaku menganiaya Ida Haryati menggunakan bantal, kemudian pelaku Sobirin akhirnya gantung diri dengan cara mengikatkan diri dengan seutas tali yang tergantung di plafon dengan alat bantu berupa kursi plastik," jelasnya. (m40)

Penulis: Nuri Yatul Hikmah

Sentimen: negatif (100%)