Esposin, SOLO -- Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama PT Astra Internasional menggelar Pelatihan Teknisi AC untuk 50 eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) se-Soloraya. Pelatihan tersebut digelar di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Disabilitas Fisik (BBRSDF) Prof Dr Soeharso, Solo, pada Senin-Jumat (2-7/12/2024).

Pelatihan tersebut menjadi yang ke-65 dari Densus 88 Antiteror Polri bersama PT Astra Internasional dan bertujuan sebagai upaya mewujudkan kemandirian ekonomi bagi para eks anggota JI.

Analis Kebijakan Bidang Penindakan Densus 88, Brigjen Pol Torik Triyono, menyampaikan status mereka sebagai eks anggota JI kerap menjadi hambatan untuk berkembang secara sosial ekonomi. Karena itu, pelatihan tersebut digelar guna memupuk kemampuan pendukung agar mampu mandiri secara sosial dan ekonomi.

“Melalui kegiatan ini kami mendorong agar para mantan [JI] memiliki keterampilan untuk membangun kehidupan layak karena selama ini mungkin agak sulit untuk mereka bangun,” kata Torik saat diwawancarai awak media di lokasi pelatihan, Senin (2/12/2024) siang.

Selama mengikuti pelatihan tersebut, para eks anggota JI itu diperkenalkan dengan beragam jenis mesin pendingin ruangan serta kemungkinan kerusakan pada mesin-mesin tersebut. Materi-materi itu disampaikan para ahli dari berbagai lembaga seperti Master AC, Yayasan Amaliah Astra, dan sebagainya.

“Pelatihan untuk para mantan [JI] ini sudah sering kami gelar di berbagai wilayah se-Indonesia dan itu untuk keterampilan beragam bidang, seperti teknisi, pertanian, peternakan, dan perkebunan,” jelasnya.

"Semua itu adalah upaya integrasi sosial bagi para mantan ini dengan masyarakat. Sehingga output-nya para mantan bisa berdikari tanpa harus bergantung pada pihak lain sekaligus terhindar dari hal-hal negatif," tambahnya.

Peluang Kerja

Sementara itu, Strategic Business Inteligent Head Astra Internasional, Jaka Fernando, menyampaikan kolaborasi bersama Densus 88 Antiteror Polri dalam menggelar pelatihan tersebut merupakan kesempatan yang baik bagi Astra sebagai merupakan wujud partisipasi nyata dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.

Sementara bagi eks anggota JI, lanjut Jaka, ini merupakan kesempatan belajar keterampilan baru yang mungkin berguna bagi kehidupan di masa mendatang. “Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap bisa menjadi satu kesempatan bisnis baik untuk Astra maupun untuk teman-teman binaan Densus 88,” kata Jaka.

Saat ditanya apakah ada peluang kerja bagi para peserta setelah mengikuti pelatihan, Jaka menjelaskan kemungkinan itu tetap ada mengingat Astra di Solo memiliki sembilan lini bisnis. Para eks anggota JI itu, lanjut Jaka, sangat mungkin bekerja sebagai teknisi yang menangani mesin pendingin ruangan di kantor-kantor lini bisnis Astra di Solo.

“Tentu kami juga ingin yang mengurus AC di berbagai kantor bisnis kami adalah orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang itu. Sehingga mungkin saja nanti para binaan Densus 88 ini lah orang-orang yang menanganinya setelah mendapatkan pelatihan,” ujarnya.

Dalam kesempatan pembukaan acara tersebut, salah satu alumnus peserta Pelatihan Teknisi AC Batch 53, Asep Khrisnadi, berbagi pengalaman selama mengikuti pelatihan serta pekerjaan apa saja yang telah ditanganinya. Asep mengikuti pelatihan serupa di Kabupaten Klaten pada 2022.

“Saya berterima kasih karena melalui pelatihan ini membuat saya memiliki keterampilan. Saya juga sudah berkesempatan menangani berbagai jenis AC. Alhamdulillah juga dengan keterampilan itu saya bisa berkontribusi positif baik untuk diri saya, keluarga, dan orang-orang sekitar,” kata Asep.