TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dua kasus obesitas di Kota Tangerang menyorot perhatian publik hingga sang Wali Kota berkomentar.

Pertama Fajri (27) yang memiliki berat 300 Kilogram, evakuasi warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang itu sempat viral.

Pasalnya Fajri dievakuasi menggunakan forklift dari rumahnya ke RSUD Kota Tangerang.

Selanjutnya Fajri dipindah ke RSCM, beberapa minggu dirawat, Fajri meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023) dini hari di RSCM.

Kedua Cipto Raharjo (45), warga Kelurahan Kunciran Indah, Pinang Kota Tangerang.

Berat badan berlebih yang terjadi pada Cipto, hampir serupa dengan Almarhum Muhammad Fahjri, yang memiliki bobot sekira 200 kilogram (kg).

Kondisi obesitas yang dialami Cipto tersebut telah terjadi sejak delapan tahun terakhir.

Akan tetapi, sejak sepekan terakhir ia tak mampu lagi untuk berjalan.

Merepons dua kasus obesitas itu, Pemerintah Kota Tangerang akan bergerak melakukan pendataan terhadap masyarakat yang mengalami obesitas atau memiliki kelebihan berat badan.

Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan, pendataan terhadap masyarakat yang mengalami obesitas tersebut akan dilakukan dengan sistem door to door.

Antisipasi Kasus Obesitas ke-3, Pemkot Tangerang akan Data Masyarakat Secara Door to Door

Pemerintah Kota Tangerang akan bergerak melakukan pendataan terhadap masyarakat yang mengalami obesitas atau memiliki kelebihan berat badan.

Hal tersebut dilakukan, menyusul ditemukannya kasus ke dua obesitas yang berada di wilayah Kota Tangerang, yakni Cipto Raharjo pria seberat 200 kilogram (kg).

Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan, pendataan terhadap masyarakat yang mengalami obesitas tersebut akan dilakukan dengan sistem door to door.

"Kami akan sosialisasi lebih masif lagi dengan melakukan pendataan hingga masuk ke kampung-kampung secara door to door," ujar Arief Wismansyah, Kamis (6/7/2023).