Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mario Dandy Satriyo mengungkap alasannya memerintahkan Shane Lukas dan AG untuk mengganti pelat nomor mobilnya.

Hal itu disampaikan Mario Dandy saat hadir sebagai saksi untuk terdakwa Shane Lukas, dalam sidang lanjutan terkait kasus penganiayaan terhadap David Ozora, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).

Mario Dandy mengakui memerintahkan Shane Lukas dan AG untuk mengganti pelat nomor mobilnya, usai ditahan di kantor polisi setelah insiden penganiayaannya terhadap David Ozora.

"Terus setelah di kantor polisi saudara juga yang nyuruh Shane ganti pelat nomor polisinya?" tanya hakim kepada Mario Dandy.

"Saya menyuruh AG menggantinya sama Shane. Eh dua-duanya saya suruh," kata Mario Dandy, dalam persidangan, Selasa ini.

Majelis hakim kemudian menanyakan alasan Mario Dandy memerintahkan Shane dan AG mengganti dari plat nomor palsu, yakni B 120 DEN ke yang asli, B 2571 PBP.

"Kenapa kamu suruh ganti itu pelat nomornya?" tanya hakim.

"Supaya ada pelat nomor aslinya, Yang Mulia. Kan saat itu saya pakai pelat palsu kan," ucap Mario.

"Supaya jadi pelat aslinya. Jadi pelat yang 123 DEN itu pelat aslinya?" tanya hakim.

"Itu pelat palsu, Yang Mulia," kata Mario.

Mario kemudian menuturkan, pelat palsu tersebut digunakannya sejak bulan Desember 2022 dan bukan plat nomor yang digunakannya saat menganiaya David Ozora.

Mario juga mengungkapkan, memiliki lebih dari satu pelat nomor palsu.

"Saya bikin pelat palsu itu enggak satu doang," ungkap Mario.