Sentimen
Netral (94%)
3 Jul 2023 : 13.50
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Kab/Kota: bandung, Tasikmalaya, Sukabumi, Cianjur, Garut

Penjelasan BMKG Soal Sirene Tsunami Waspada Gempa Megathrust

3 Jul 2023 : 13.50 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

Penjelasan BMKG Soal Sirene Tsunami Waspada Gempa Megathrust

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan cara kerja sirene tsunami sebagai bentuk kesiagaan menghadapi tsunami imbas gempa megathrust Selatan Jawa.

Sebelumnya, BMKG Stasiun Bandung mengumumkan telah melakukan uji aktivasi sirine peringatan tsunami untuk antisipasi imbas gempa Megathrust Selatan Jawa, Rabu (26/8) pada pukul 10:00 WIB. Uji coba ini dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu kegiatan ini akan dilakukan secara rutin setiap tanggal 26 pukul 10.00 WIB.

-

-

Pengujian dilakukan untuk memastikan sirene warning tsunami tersebut berfungsi dengan baik, kegiatan uji aktivasi sirine ini dilakukan juga dalam rangka upaya mitigasi bencana tsunami

Lebih lanjut, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Rasmid menjelaskan sirine yang diuji pada Rabu merupakan sirine rekayasa BMKG. Sirine ini berbeda dari sirine tsunami yang lebih besar jangkauannya.

"Sirine warning tsunami ini merupakan hasil karya anak bangsa, yaitu dari Kedeputian Instrumentasi, Kalibrasi, Jaringan dan Komunikasi BMKG," tuturnya saat dihubungi via sambungan telepon, Jumat (27/8).

Menurut Rasmid, sirine ini dibunyikan secara manual oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusalops) BPPD Kota dan Kabupaten.

Jadi, BMKG akan mengirimkan peringatan kepada Pusdalops ketika ada informasi gempa besar yang berpotensi tsunami. Lantas Pusdalops akan menekan tombol untuk membunyikan sirine agar warga segera mengungsi sebelum gelombang menerjang.

"Informasi dari BMKG pusat sudah terhubung ke BPBD, jadi ketika ada gempa 2 menit sudah masuk. Kita sediakan monitor besar untuk memantau informasi dari kita.

Sirine rekayasa ini menurut Rasmid merupakan inisiatif BMKG pusat untuk antisipasi tsunami di daerah wisata dan perpenduduk banyak.

Alat ini dipasang tahun 2020. Di kawasan Jawa Barat sendiri alat ini baru dipasang di Pangandaran, Ciamis, dan Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Di Pangandaran, telah terpasang sebanyak empat sirene warning tsunami yaitu di Kantor Balawista Pantai Pangandaran, Kantor Telkom Pangandaran, Kantor Kecamatan Pangandaran, serta di Bojong Salawe.

Untuk Wilayah Sukabumi terpasang di tiga lokasi yaitu di Kantor Informasi Geopark Ciletuh, Tower Balawista Pantai Citepus serta Tower Balawista Kantor Desa Citepus. Tetapi satu lokasi yang di Tower Balawista Pantai Citepus mengalami kerusakan karena towernya roboh tergerus gelombang pasang yan terjadi pada tanggal 13 Agustus 2021.

"Untuk diseminasi informasi gempa bumi dan tsunami kami mempunyai peralatan yaitu WRS NG yang sudah terpasang di seluruh kantor BPBD kota/kabupaten diseluruh Jawa Barat. Moda diseminasi WRS NG ini berfungsi untuk menginformasikan terkait gempa bumi dan tsunami ke masyarakat di sepanjang pesisir pantai melalui pemerintah daerah," tutur Rahayu.

Rasmid membuka kemungkinan BMKG akan menambah sirine di pantai Tasikmalaya, Garut, dan Cianjur, di masa mendatang.

Sebelumnya, Rahayu menjelaskan, sepanjang pesisir pantai selatan Jawa Barat memiliki potensi bencana tsunami yang tinggi karena berhadapan langsung dengan zona megathrust.

BMKG Stasiun Geofisika Bandung sendiri telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk keperluan mitigasi bencana tersebut, yaitu sirene warning tsunami, Warning Receiver System New Generation (WRS-NG) serta rambu-rambu jalur evakuasi.

Catatan redaksi: Paragraf 9 artikel ini diubah pada Sabtu (28/8) pukul 21:02 atas pertimbangan redaksi.

(eks/eks)

[-]

Sentimen: netral (94.1%)