Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Depok, Paris
Pelatihan penulisan berita lingkungan hidup, hindarkan penyesatan sumber berita
Elshinta.com
Jenis Media: Nasional

Myrna Soeryo, CEO A +Communications, Ketua PWI Depok, Rusdy Nurdiansyah, Musa Sanjaya saat Pemberian Pelakat pada Ketua PWI Depok, Jawa Barat. (Foto: ist)
Elshinta.com - Isu lingkungan hidup masih menjadi isu yang terpinggirkan, terkalahkan dengan isu ekonomi, politik, hiburan atau bisnis. Padahal isu lingkungan hidup begitu pentingnya bagi beragam sendi kehidupan.
Hal itu disampaikan Myrna Soeryo, CEO A+ Communications usai berakhirnya workshop dan fellowship mengenai penulisan lingkungan hidup berdasarkan fakta dan prinsif memeriksa dan mengembangkan pada sejumlah wartawan yang digelar A + Communication bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
"Kami Firma hubungan masyarakat yang berfokus membantu klien untuk bisa mencapai pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah lingkungan hidup, termasuk mengurangi emisi karbon, dan banyak masalah lingkungan hidup lainnya yang ada dan semakin ke sini dibutuhkan kapasitas jurnalistik yang baik untuk merangkum semua isu-isu lingkungan hidup sehingga bisa mempersatukan para pemegang kebijakan, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat maupun pihak swasta," terangnya pada elshinta.com.
Melihat fenomena yang terjadi pada sejumlah media massa di Tanah Air yang lebih mengedepankan pemberitaan entertainment, politik, ekonomi atau bisnis, Myrna Sorya pun mengajak kerja sama PWI Depok untuk membuat pelatihan penulisan berita lingkungan hidup bagi wartawan.
"Karena itu kami menginisiasi dan mengajak kerja sama PWI, khususnya PWI Depok yang menyambut rencana kami untuk melatih meningkatkan kapasitas jurnalisme temen-temen wartawan dalam penulisan berita lingkungan hidup, sehingga diharapkan bisa berimbang apa pun yang disajikan pada penulisan artikelnya," harap Myrna.
CEO A+ Communications berdiri pada tahun 2017 dan konsen melihat Isu lingkungan hidup, yang menurutnya kemarin-kemarin sebelumnya isu lingkungan hidup terpinggirkan terkalahkan dengan isu entertainment, politik, ekonomi, atau bisnis.
Menurut Myrna lagi, dengan adanya tujuan pembangunan berkelanjutan terlebih di tahun 2015, pemerintah Indonesia menandatangani Paris Agreeman.
"Isu lingkungan hidup semakin penting. Karena itu dibutuhkan jurnalis-jurnalis yang bisa mengangkat isu tersebut. Kalau di luar negeri, sudah banyak. Mereka sudah sadar, ada komunitas lingkungan jurnalis sendiri. Dan di Indonesia baru berkembang. Karenanya, ada baiknya humas sebagai salah satu mitra, sejajar dengan teman teman wartawan untuk mendukung hal tersebut, sehingga nantinya juga menguntungkan industri komunikasi itu sendiri karena berita-berita yang disajikan mengenai lingkungan hidup itu tidak memihak salah satu pihak tapi berdasarkan fakta yang berimbang," ujarnya.
Kilah Myrna lagi, pelatihan penulisan lingkungan hidup bagi wartawan ini diharapkan terhindar dari penyesalan sumber berita.
"Sekarang ini ada beberapa isu berita lingkungan hidup yang ditunggangi isu politik atau mungkin ekonomi. Nah, teman-teman media perlu menyadari. Karena itu, pentingnya pelatihan penulisan berita lingkungan ini, agar kita mengetahui apakah ada isu dibalik kepentingan isu tersebut, sehingga media juga bisa menyajikan tidak hanya dari satu perspektif tapi multi perspektif," tuntas Myrna.
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari menyambut baik kegiatan pelatihan penulisan tentang lingkungan hidup ini, yang diperuntukan bagi wartawan.
"Pelaksanaan kegiatan workshop ini sangat positif, kita membutuhkan ilmu jurnalistik yang berkaitan dengan penulisan lingkungan hidup. Tentu diharapkan kegiatan ini dapat mencetak jurnalis yang handal dan mampu dalam tugasnya sebagai jurnalis untuk meliput dan memberitakan lingkungan hidup," harapnya.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah mengatakan kegiatan workshop penulisan lingkungan hidup untuk wartawan ini menambah wawasan dan pengetahuan berdasarkan fakta dan prinsip keberimbangan. "Wartawan profesional harus mengedepankan kode etik jurnalistik setiap penyajian penulisannya," terangnya.
Ketua Panitia Workshop dan Fellowship Penulisan Lingkungan Hidup untuk Wartawan, Musa Sanjaya mengungkapkan kegiatan ini sudah diawali saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day (WED) 2023 di Kota Depok. (Dd)
Sentimen: positif (66.5%)