Kendaraan Listrik Bisa Saja Jadi Solusi Polusi tapi Perlu Perhatikan Sumber Energinya
Tribunnews.com
Jenis Media: Metropolitan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Terkait kondisi udara Jakarta yang buruk karena polutan, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman ungkap jika kendaraan listrik bisa jadi solusi.
"Mempromosikan penggunakan kendaraan listrik (bisa) menjadi salah satu solusi. Dan berbasis riset, ini signifikan mengurangi emisi," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (14/6/2023).
Kendaraan umum memang mengeluarkan emisi yang berkontribusi ke polusi udara di antaranya karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), hidro karbon (HC), Sulfur dioksida (SO2), timah hitam (Pb) karbon dioksida (CO2), hingga particullat matter (PM).
"Nah, dengan mempromosikan kendaraan listrik, kota secara drastis bisa mengurangi emisi ini," kata Dicky lagi.
Namun, menurut Dicky, kendaraan listrik juga butuh hal lain yang perlu diperhatikan yakni efektifitas dari pendekatan kendaraan listrik sangat bergantung pada sumber listrik.
Baca juga: Pemuda Padang Pariaman Bakar Rumah, Ibu Pelaku Sempat Lapor Kebakaran Dipicu Korsleting Listrik
"Kalau sumber listrik itu dari bahan bakar batu bara, atau artinya memberikan dampak juga kerusakan lingkungan, itu menjadi tidak efektif juga sehingga upaya menangani polusi dari kendaraan listrik perlu memerhatikan dari mana sumber energinya," katanya.
Alternatif lain yang disaranakan oleh Dicky adalah meningkatkan kapasitas atau daya tampung transportasi umum ramah lingkungan.
Pemerintah perlu meningkatkan akses dan kenyamanan dari transportasi umum sehingga masyarakat lebih memilih massal itu.
"Tapi ini juga harus diingat bahwa penyediaan transportasi umum lebih mempertimbangkan penggunaan energi ramah lingkungan," pungkasnya.
Sentimen: negatif (79.5%)