TRIBUNNEWS.COM – Sosok anggota Satuan Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma Irawan yang viral karena unggahannya di media sosial setelah menyetor uang Rp 650 juta kepada komandannya dikenal sebagai anggota yang bermasalah.

Sosok Bripka Andry dibongkar Kabid Propam Polda Riau Kombes Pol Johanes Setiawan yang mengatakan, ada tiga dugaan pelanggaran yang dilakukan Bripka Andry.

"Pertama masalah disiplin, kabur dia, termasuk desersi juga. Sampai saat ini belum ada (masuk dinas)," kata Johanes pada Senin (5/6/2023), dikutip daari TribunPekanbaru.

Dansat Brimob Polda Riau Kombes Pol Ronny Lumban Gaol menambahkan, Bripka Andry dinilai melakukan perbuatan tak pantas selaku anggota Polri.

Dari sekian banyak anggota yang dimutasi, Ronny menyebut hanya Bripka Andry yang merasa tak berkenan hingga akhirnya meluapkannya ke media sosial.

Ronny juga menyebut masih banyak permasalahan yang dialami oleh Bripka Andry.

Baca juga: Bikin Heboh Usai Buat Pengakuan Setor Uang Rp 650 Juta ke Komandan, Bripka Andry Kini Menghilang

"Lalu kita pindahkan, memutasi dia. Namun dari sekian banyak mutasi, hanya dia yang berupaya. Salah satunya untuk hari ini, memuat di media sosial dan sebagainya," kata Ronny, dikutip dari TribunPekanbaru.

"Karena kita lihat ada kejanggalan di situ dan kita periksa. Itu sebenarnya datanya di Bid Propam. Banyak masalah yang dilakukannya. Cuma karena tidak berkenan dimutasi, itulah upaya-upayanya," imbuh dia.

Bahkan, apa yang disampaikan Bripka Andry di media sosial justru bertolak belakang dengan hasil pemeriksaan yang sebenarnya.

Ronny berujar, sejak keluar mutasi sampai saat ini, Bripka Andry tidak masuk dinas atau disersi.

Ia menyebut, anggota yang sedang viral di media sosial itu seringkali berkeliaran dan meninggalkan tugas utamanya.

"Sebelumnya dia juga jarang masuk, itulah berkeliaran, nyari duit, gitu. Itulah kelakuannya. Itu tidak boleh. Itulah karena perilaku itu kita mutasi."

"Tapi dia berbalik malah menghantam (menyerang, red) kita. Tapi kita akan buktikan, dia kan udah diperiksa dia, keterangannya sudah diambil."

"Audit keuangannya juga sudah diambil itu. Untuk rincinya semua ada semua di Propam," ujarnya.

Tak hanya itu saja, rupanya Bripka Andry juga diduga memiliki utang di bank dan beberapa lainnya.

Propam Polda Riau masih dalami pengakuan Brupka Andry

Sementara itu, Bidang Propam Polda Riau saat ini sedang mendalami pengakuan Bripka Andry yang menyebut jika dirinya menyetor uang dengan total Rp650 juta kepada komandannya.

Bripka Andry Darmairawan, sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Rokan Hilir (Rohil).

Ia lalu dimutasi ke Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Pekanbaru. Namun, Andry enggan dipindahtugaskan.

Sampai akhirnya, Andry membuat heboh dengan mengunggah pengakuan mengejutkan.

Bidang Propam Polda Riau telah memeriksa delapan orang termasuk Bripka Andry terkait postingan itu.

Sementara itu, komandan yang dimaksud Andry yang diduga menerima setoran, yakni Kompol Petrus Hottinersima, sudah dicopot dari jabatannya sebagai Danyon B Pelopor.

Kompol Petrus sudah dicopot mulai Maret 2023 dalam rangka pemeriksaan.

(Tribunnews.com/Linda) (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)