Pemkab Aceh Utara gelar upacara peringati Harlah Pancasila
Elshinta.com
Jenis Media: Nasional

Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.
Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar upacara bendera untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6).
Upacara ini dilaksanakan di lapangan upacara Landing Kecamatan Lhoksukon, bertindak sebagai pembina upacara Sekda Aceh Utara A Murtala dan perwira upacara Yoga Amitha.
Upacara yang dipimpin oleh Erlan Safari Ginting ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Tgk M Yanis, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dipimpin oleh Alfia Furrahmi. Pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh Ananda Afdhal, Ainul Hamdi dan Dzakirah Jasmi.
Sedangkan pembacaan pembukaan UUD'45 dilakukan oleh Teuku Zawin Nufus.
Upacara Harlah Pancasila ini turut dihadiri oleh seluruh pejabat unsur Forkopimda Aceh Utara, para staf ahli Bupati, para Asisten, para Kepala SKPK, Camat, Kabag Setdakab, seluruh ASN Pemkab Aceh Utara yang berkantor di kawasan Landing, serta ratusan pelajar Lhoksukon.
Pada kesempatan itu, pembina upacara Sekda A Murtala, membaca amanat Presiden RI Joko Widodo, antara lain menyatakan bahwa Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya merupakan Falsafah Dasar, Pandangan Hidup Bangsa, Dasar Negara, Ideologi, Kekuatan Pemersatu Bangsa, dan Sumber Segala Sumber Hukum Negara.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan meja statis yang menyatukan berbagai keragaman yang ada, sekaligus sebagai “bintang penuntun” (leitstar) dinamis yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara, mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus Nasional, untuk itu sudah selayaknya kita semua bangsa Indonesia mengaktualisasikan Pancasila, sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila mengandung nilai-nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religiusbangsa indonesia. Dengan demikian, Pancasila bukanlah wacana belaka, melainkan realitas obyektif dengan legitimasi kuat baik secara filsafat, politis, historis maupun kultural.
Dikatakan, keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam identitas Nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Sungguh Pancasila adalah berkah yang indah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita, melalui perenungan, pergulatan pemikiran dan kejernihan batin para founding fathers Indonesia. "Pancasila pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945," ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Jumat (2/6).
Para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan dan latar belakang duduk bersama untuk menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan. Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Sentimen: positif (98.4%)