Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Denpasar
Kantor Imigrasi Denpasar cek izin tinggal WNA di Bali
Elshinta.com
Jenis Media: Nasional

Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.
Elshinta.com - Kanwil Kemenkumham Bali bersama dengan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar untuk kesekian kakinya kembali menggelar kegiatan operasi mandiri keimigrasian terkait pengawasan orang asing. Salah satunya mengecek kelengkapan dokumen termasuk paspor dan juga izin tinggal sementara selama mereka berada di Bali.
Salah satu lokasi yang dicek berlokasi di kawasan Ubud di Kabupaten Gianyar Bali pada Sabtu 15 April 2023 malam. Kegiatan pengecekan tersebut dimulai sekitar pukul 20:00 WITA dan berakhir sekitar pukul 22:00 WITA.
Sidak ini dilakukan menyusul banyaknya laporan bahwa di lokasi ini menjadi tempat kumpulnya WNA dari salah satu negara saja.
Belasan petugas dari Imigrasi Denpasar melakukan pengecekan dokumen keimigrasian sejumlah WNA.
Kegiatan sidak ini dipimpin langsung oleh Kepala Imigrasi Denpasar Tedy Riyadi. Kemudian juga dipantau langsung oleh Kakanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napiputulu bersama Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Bali Barron Ichsan.
Selain mengecek langsung secara random dokumen keimigrasian mereka petugas juga meminta data WNA yang menginap di tempat ini.
Kepala Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyadi mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan untuk sementara masih belum ditemukan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh WNA baik yang tinggal maupun yang berkunjung.
“Temuan tidak ada, tim sudah memeriksa bahwa seluruh dokumen yang menginap di sini baik paspor maupun izin tinggalnya semuanya masih valid tidak ada yang overstay atau pelanggaran lainnya kita tidak temukan," kata Tedy Riyadi kepada wartawan, Minggu (16/4).
Ia menjelaskan terkait adanya informasi yang beredar yang mengatakan salah satu lokasi di Ubud disinyalir menjadi kampung Rusia. Namun fakta sesungguhnya dari hasil pemeriksaan tim, ternyata hanya ditemukan 50 persen WNA asal Rusia.
"Dari hasil pemeriksaan tim, di sini hanya 50 persen warga negara Rusia. Selebihnya itu dari beberapa negara lain," pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Senin (17/4).
Sentimen: positif (40%)