Ilustrasi - situasi bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Pelabuhan Makassar. ANTARA/Dok

Elshinta.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai perdagangan internasional Provinsi Sulawesi Selatan pada Januari-Februari 2023 surplus 202,72 juta dolar Amerika Serikat (AS) di mana ekspor mencapai 408,43 juta dolar AS sementara impor sebesar 205,71 juta dolar AS.

"Sulsel punya beberapa komoditas andalan seperti nikel. Ekspor nikel stabil tiap bulan, begitu juga dengan komoditas lainnya," ujar Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Jumat.

Hingga kini, lanjutnya, Sulsel masih terus mengekspor beberapa komoditas unggulan dan juga mengimpor barang-barang penting lainnya. Namun nilai ekspor lebih baik dari transaksi impor setiap bulan, sehingga bisa surplus.

Adapun komoditas utama yang diekspor setiap bulan yaitu nikel, besi dan baja, biji-bijian berminyak, lak getah dan damar, garam belerang dan kapur, ikan dan udang, olahan makanan hewan, daging dan ikan olahan, gula dan kembang gula, serta buah-buahan.

Suntono menyebutkan 10 komoditas unggulan Sulsel itu mampu menyumbang nilai ekspor 404,41 juta dolar AS atau 99,18 persen dalam neraca perdagangan. Selebihnya 0,82 persen atau 4,02 juta dolar AS dari perdagangan lainnya.

Adapun pasar ekspor sebagian besar ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Filipina, Taiwan, Australia, Amerika Serikat, Jerman, Timor Leste dan Korea Selatan.

Nilai transaksi berbagai komoditi yang diekspor ke Jepang sepanjang Januari-Februari 2023 mencapai 255,48 juta dolar AS dan Tiongkok sebesar 127,84 juta dolar AS.

Kemudian ekspor ke Filipina mencapai 5,77 juta dolar AS, Taiwan sebesar 3,22 juta dolar AS, Australia sebesar 2,66 juta dolar AS, Amerika Serikat sebesar 2,15 juta dolar AS.

Jerman sebesar 1,54 juta dolar AS, Timor Leste sebesar 1,30 juta dolar AS, dan Korea Selatan sebesar 1,29 juta dolar serta Vietnam menyumbang 1,04 juta dolar AS.

Sementara itu nilai impor barang yang dibongkar lewat beberapa pelabuhan di Sulsel tercatat mencapai 92,59 juta dolar AS. Angka ini mengalami penurunan sebesar 18,14 persen bila dibandingkan nilai impor bulan Januari 2023 yang mencapai 113,12 juta dolar AS.

Nilai impor Februari 2023 tercatat mengalami peningkatan sebesar 38,70 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 66,76 juta dolar AS.

Adapun lima kelompok komoditas utama yang diimpor yakni gandum; bahan bakar mineral, olahan makanan hewan; mesin-mesin/pesawat mekanik; dan mesin/peralatan listrik dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 30,03 persen, 25,26 persen, 16,76 persen, 13,28 persen, dan 4,27 persen.

Sebagian besar impor pada bulan Februari 2023 didatangkan dari Australia, Tiongkok, Singapura, Argentina dan Brazil dengan proporsi masing-masing 26,16 persen, 23,52 persen, 21,48 persen, 10,86 persen dan 7,73 persen.