Sentimen
DCI Indonesia cetak laba Rp367,84 miliar di 2022, naik 40,69 persen
Elshinta.com
Jenis Media: Nasional

PT WIR Asia Tbk (WIR Group) dan PT. DCI Indonesia Tbk (DCII) berkolaborasi untuk memastikan perlindungan dan keamanan data di Metaverse. Penandatanganan Master Service Agreement dilakukan oleh Executive Chairman & Co Founder WIR Group Daniel Surya (kanan) dengan CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri (kiri) di Bali saat gelaran Nexticorn berlangsung (31/8). (ANTARA/HO-WIR Group)
Elshinta.com - PT DCI Indonesia Tbk (kode saham: DCII) mencetak laba sebesar Rp367,84 miliar atau naik 40,69 persen year on year (yoy) hingga akhir tahun 2022, dari sebelumnya sebesar Rp261,45 miliar pada tahun 2021.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, laba emiten data tersebut ditopang oleh pendapatan perseroan yang mencapai Rp 1,04 triliun hingga akhir 2022, atau naik 19,82 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp871,24 miliar pada 2021. Pendapatan perseroan ditopang dari jasa colocation yang mencapai Rp988,98 miliar hingga akhir 2022, atau naik 19,82 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp828 miliar pada akhir 2021.
Selain itu, ditopang dari pendapatan lainnya yang mencapai Rp54,97 miliar hingga akhir 2022, atau naik 27,14 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp43,23 miliar pada akhir 2022. Emiten dengan 29,90 persen sahamnya dimiliki oleh Otto Toto Sugiri ini mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar Rp444,38 miliar, atau naik 12,43 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp395,23 miliar pada tahun 2021.
Lebih lanjut, beban pemasaran sebesar Rp 2,03 miliar, atau meningkat 82,73 persen yoy dari sebelumnya Rp1,11 miliar pada tahun 2021, serta beban umum administrasi tercatat sebesar Rp69,84 miliar, atau naik 24,89 persen yoy dari sebelumnya Rp 55,92 miliar. Kemudian, beban keuangan tercatat Rp83,48 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp87,82 miliar pada 2021.
Perseroan mencatatkan liabilitas sebesar Rp1,63 triliun hingga akhir 2022, atau turun 8,12 persen yoy dari sebelumnya Rp1,77 triliun pada 2021, dan ekuitas tercatat Rp 1,58 triliun, atau meningkat 30,47 persen yoy dari sebelumnya Rp 1,21 triliun pada 2021. Dengan demikian, hingga akhir 2022, perseroan mencatatkan aset sebesar Rp3,21 triliun hingga akhir 2022, atau naik 7,55 persen yoy dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 2,99 triliun pada 2021.
Sentimen: negatif (64%)