Petugas BPBD Bintan, Kepri, meninjau rumah korban terdampak angin kencang di Desa Teluk Bakau, Senin (27/2/2023) ANTARA/HO-BPBD BintanPetugas BPBD Bintan, Kepri, meninjau rumah korban terdampak angin kencang di Desa Teluk Bakau, Senin (27/2/2023) ANTARA/HO-BPBD Bintan

Elshinta.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) menyebut cuaca angin kencang memicu kerusakan atap rumah seorang warga Asep Supriatna di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang.

Kepala BPBD Bintan Ramlah menyebut angin kencang dua kali menerjang rumah korban, yaitu sekitar pukul 01.00 WIB dini hari dan pukul 07.00 WIB pagi, Senin (27/2).

"Angin kencang membuat atap rumah terbang, sehingga sebagian besar atap ruang tamu jadi rusak," kata Ramlah di Bintan.

Ramlah mengatakan tak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Total korban terdampak ada tiga orang dalam satu keluarga.

Setelah kejadian itu, lanjutnya, BPBD Bintan bersama perangkat desa, tanggap bencana, dan masyarakat setempat langsung turun ke lapangan guna melakukan penanganan dampak bencana.

"Kami juga menyalurkan bantuan berupa terpal dan makanan untuk korban," ujar Ramlah.

Lanjut Ramlah menyampaikan kondisi mutakhir angin bertiup dari Barat daya dengan kecepatan hingga 27 knot atau 50 kilometer per jam. Menurutnya ini termasuk kecepatan angin kencang yang berasal dari awan cumulunimbus.

Pihaknya turut mengimbau warga khususnya yang tinggal di kawasan pesisir tetap waspada di tengah kondisi cuaca ekstrem saat ini, dengan mengikuti perkembangan cuaca terbaru yang diterbitkan BMKG maupun BPBD.

"Bagi yang beraktivitas di laut juga harus waspada gelombang tinggi dipicu cuaca ekstrem. Lengkapi alat keselamatan diri, semisal jaket keselamatan," demikian Ramlah.