Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kediri, Nganjuk
Bulog Kediri perkirakan harga beras turun saat panen raya bulan Maret
Elshinta.com
Jenis Media: Nasional

Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.
Elshinta.com - Selama tujuh hari, Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Kediri, Jawa Timur masif melakukan operasi pasar di sejumlah daerah cakupan wilayah kerja meliputi Kediri dan Nganjuk.
Operasi pasar dilakukan setelah Bulog Kediri berkordonasi dengan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) serta Satgas pangan wilayah setempat.
Untuk pendistribusian beras murah di wilayah Kota Kediri menyasar pada kantor fasilitas layanan publik. Diantaranya kantor Kecamatan Mojoroto, Kecamatam Pesantren dan Kecamatan Kota. Setiap satu titik lokasi diberi jatah droping 8 ton beras jenis medium.
Upaya Bulog Kediri untuk menekan melambungnya harga beras tidak hanya melalui operasi pasar semata.Melainkan juga dengan merangkul rekanan yang melibatkan para pedagang pasar untuk menjual beras murah dari Bulog.
"Selain operasi pasar langsung ke masyarakat, kita juga melakukan distribusi beras murah medium ke beberapa pedagang pasar yang telah bekerja sama dengan Bulog yang kita sebut sebagai toko pangan kita (TPK)," terang Heri Sulistyo Kepala Bulog Kediri seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana.
Beras murah jenis medium tersebut dijual perkilogram seharga Rp 9.450. Operasi pasar kemungkinan akan terus dilakukan hingga pada bulan Maret 2023 mendatang, ketika memasuki masa panen raya untuk wilayah Kediri - Nganjuk.
"Diperkirakan awal bulan Maret 2023 sudah mulai panen, tetapi tergantung juga data dari Dinas Pertanian nanti kira kira kapan untuk panen raya di wilayah Kediri dan Nganjuk ini," jelasnya.
Jika pasokan beras mulai banyak, biasanya harga akan mengalami penurunan. Diakuinya jika hasil produksi serapan beras sekarang ini mengalami penurunan sehingga membawa dampak pada kenaikan harga beras di pasaran.
"Kenaikan harga beras ya mungkin karena pasokan berkurang ya, belum ada panen di masyrakat. Kemudian panen musim lalu ya mungkin berkurang.Karene beberapa faktor diantaranya bencana alam serta pengurangan konvensi lahan pertanian yang dulu produktif," bebernya
Sentimen: negatif (88.6%)