Sentimen
Positif (99%)
11 Feb 2023 : 08.04
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Boyolali

Penyakit LSD meluas, Pemkab Boyolali gencarkan vaksin ternak 

11 Feb 2023 : 08.04 Views 1

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

Penyakit LSD meluas, Pemkab Boyolali gencarkan vaksin ternak 

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, Lucia Diyah Suciati. Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

Elshinta.com - Penyakit hewan ternak Lumpy Skin Disease (LSD) di Boyolali, Jawa Tengah meluas di 19 kecamatan hingga pemerintah kabupaten setempat melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali terus melakukan penanganan maksimal.

Data yang diperoleh hingga Senin (6/2/2023), ternak sapi suspek LSD sudah mencapai 1.208 ekor dengan 32 positif LSD dengan bukti  uji laboratorium.

Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lucia Dyah Suciati menjelaskan, hanya tiga kecamatan yang bebas dari kasus LSD tersebut, masing-masing Selo, Sawit dan Banyudono. Pihaknya mengatakan, LSD ini dapat dicegah dengan pembersihan kandang dengan menyemprotkan disinfektan, karena LSD penyebarannya dari virus yang bersifat sporadis sehingga penyemprotan sangat diperlukan.

“Jadi tetep penyemprotan ini sangat diperlukan, jaga kebersihan biosecurity kemudian penanganan untuk yang laporan sakit dan vaksinasi untuk penanganan tuntasnya.” terangnya saat ditemui Kontributor Elshinta, Sarwoto di kantornya Jumat (10/2).

Terkait vaksin LSD, Diyah Suciwati mengatakan, Pemkab Boyolali sampai hari ini sudah menerima vaksin dari pusat sejumlah 4.300, dengan 3.900 vaksin sudah disuntikkan kepada hewan ternak. Namun kedepannya, Disnakkan Boyolali akan mengajukan bantuan lagi sebanyak 15 ribu agar dapat memberikan vaksinasi secara menyeluruh kepada semua hewan ternak di Boyolali.

Disamping vaksin, bantuan terus dikucurkan berupa disinfektan ke dua kecamatan yang paling banyak ditemui kasus LSD yakni Juwangi dan Wonosamodro. Ke dua kecamatan tersebut masing-masing diberikan 10 drigen. Dengan bantuan tersebut, diharapkan pihak desa dan peternak bekerjasama untuk membersihkan lingkungan dan penyemprotan kandang secara menyeluruh untuk mencegah penyebaran LSD.

Selain vaksin dan disinfektan, penanganan LSD ini diperlukan kesadaran peternak dalam hal manajemen pakan dan manajemen kebersihan kendang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Afiany Rifdania, bahwa peternak harus mampu memberikan pakan hijauan dengan kualitas yang baik agar hasil yang diperoleh signifikan pada kesembuhan hewan dan daya tahan tubuh menjadi lebih baik sehingga vaksin yang diberikan sangat efektif.

“Pakan yang baik itu adalah pakan hijauan tetapi harus dilayukan terlebih dahulu, jadi minimal satu hari sebelumnya itu dilayukan kemudian baru diberikan.” tandasnya.

Sentimen: positif (99.2%)