Kapal nelayan di Kulon Progo dibiarkan didarat karena gelombang tinggi. (ANTARA/HO-Dokumen DKP Kulon Progo)

Elshinta.com - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia nelayan supaya lebih profesional, sehingga target perikanan tangkap pada 2023 sebanyak 2.450 ton dapat tercapai.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan hasil perikanan tangkap pada 2022 berkisar 2.190 ton, pada 2023 ini, target perikanan tangkap dinaikkan menjadi 2.450 ton.

"Potensi ikan di perairan selatan sangat banyak, namun hasil tangkapan ikan belum optimal. Untuk itu, kami memberikan pelatihan kepada nelayan mengoperasikan kapan besar dan alat pelacak ikan," kata Trenggono.

Ia mengatakan Samudera Hindia ini adalah halaman depan DIY, sehingga seluruh potensi digunakan untuk kesehatan masyarakat. Untuk itu, nelayan yang merupakan salah satu garda depan memanfaatkan potensi selatan, maka diberikan pelatihan supaya lebih profesional.

Seperti diketahui, masyarakat di Kulon Progo tidak hanya sebagai nelayan, tetapi juga sebagai petani dan petambak udang. Saat gelombang tinggi, nelayan tidak melaut dan memilih bertani.

Adapun tiga program utama peningkatan kapasitas SDM nelayan di Kulon Progo, yakni bimbingan teknis cuaca bagi nelayan, bimbingan teknis pengawasan, dan magang bagi nelayan milenial.

"Pelatihan ini diharapkan nelayan dapat menangkap ikan dalam segala kondisi. Selain itu, hasil tangkapan ikan juga optimal," katanya.

Selain itu, lanjut Trenggono, DKP melakukan Restocking benih ikan untuk peningkatan populasi ikan di perairan umum. Beberapa tahun terakhir ini, DKP melakukan tebar benih ikan di Waduk Sermo, dan anak sungai-sungai.

"Kami juga memberikan fasilitasi bantuan sarana penangkapan ikan dan bantuan sarana pengawasan sumber daya perikanan," katanya.

Sebelumnya, Trenggono mengatakan 260 nelayan di Kulon Progo diikuti sertakan program BPJS Ketenagakerjaaan.

Ia berharap dengan diterimanya BJPS Ketenagakerjaan oleh nelayan, hasil tangkapan semakin meningkat. Selain itu, nelayan bisa tenang saat melaut.

"Kami berharap nelayan semakin semangat untuk melaut dan ke depan, hasil produksi perikanan tangkap semakin meningkat," katanya.

Lebih lanjut, Trenggono mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi ini tentang sistem jaminan nasional dan memberi pengetahuan serta pemahaman kepada nelayan tentang pentingnya dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan.

"Hal ini mengingat rentannya risiko pekerjaan yang dihadapi oleh nelayan selama mencari ikan di laut maka sangat diperlukan nelayan memiliki jaminan asuransi tersebut," katanya.