Sentimen
Negatif (78%)
26 Des 2022 : 08.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Bekasi, Depok, Indramayu

Tokoh Terkait

Sejarah Bekasi, Daerah Strategis yang Pernah Jadi Ibu Kota Kerajaan Tarumanegara

26 Des 2022 : 08.26 Views 52

iNews.id iNews.id Jenis Media: Metropolitan

Sejarah Bekasi, Daerah Strategis yang Pernah Jadi Ibu Kota Kerajaan Tarumanegara

JAKARTA, iNews.id - Bekasi sebagai wilayah penyangga ibu kota Jakarta memiliki sejarah panjang. Daerah di timur Jakarta ini ternyata pernah menjadi ibu kota Kerajaan Tarumanegara sekitar tahun 358-669 Masehi.

Prasasti Tatar Sunda Kuno yang ditemukan di beberapa tempat menyebut Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai sebutan Bekasi. Kerajaan Tarumanegara sebagai kerajaan tertua kedua di Indonesia meliputi wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu, Jawa Barat.

Berdasarkan catatan Pemkab dan Pemkot Bekasi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai ibu kota Tarumanegara berada di wilayah Bekasi sekarang ini. Purnawarman merupakan raja ketiga Kerajaan Tarumanegara yang memerintah tahun 395-434 masehi.

Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan. Pada masa pemerintahan Purnawarman, rakyat dipimpin secara bijaksana dan Tarumanegara berhasil menguasai 48 kerajaan daerah.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh Jawa Barat. Selain itu, dia juga menjalankan beberapa proyek besar. Selama berkuasa, Purnawarman dikenal banyak membuat prasasti yang berisi perjuangan dan pencapaiannya.

Dayeuh Sundasembawa, daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M), pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan raja-raja sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) sebagai Raja Sunda Kelapa (disebut juga Kerajaan Padjajaran) yang terakhir.

Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberikan informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau atau zaman kuno. Di antaranya dengan ditemukannya 4 prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan.

Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482--1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga.

Sejak abad ke-5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanegara, abad ke-8 Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Padjajaran pada abad ke-14, Bekasi selalu diperebutkan karena salah satu daerah strategis sebagai penghubung antara Pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).

Selain keberadaan Kerajaan Tarumanegara, Bekasi mempunyai sejarah panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari zaman ke zaman. Mulai dari zaman Hindia Belanda, pendudukan militer Jepang hingga perang kemerdekaan Republik Indonesia.

Editor : Rizal Bomantama

:

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:



Sentimen: negatif (78%)