Sentimen
Negatif (79%)
21 Nov 2022 : 14.10
Informasi Tambahan

Event: Piala Dunia 2022

Kasus: pencurian

Tokoh Terkait

Fans Sepak Bola yang Tonton Piala Dunia 2022 di Qatar Berpotensi Jadi Target Pencurian Data

21 Nov 2022 : 14.10 Views 26

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Fans Sepak Bola yang Tonton Piala Dunia 2022 di Qatar Berpotensi Jadi Target Pencurian Data


WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kelompok peretas alias hacker yang disponsori 'negara,' melihat Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai 'lingkungan yang kaya target' untuk melancarkan aksi mata-mata dan pencurian data.

Hal itu berdasarkan laporan perusahaan cybersecurity Recorded Future pada Kamis lalu.

Sementara, Komisaris Privasi Eropa telah membunyikan alarm atas pengumpulan data negara tuan rumah.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=_ZlW2LeBIao[/embed]

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (20/11/2022), pelancong yang akan pergi ke turnamen sepak bola global ini harus 'mengambil tindakan pencegahan tambahan.'

"Termasuk menggunakan aplikasi komunikasi terenkripsi, berhati-hati saat menghubungkan ke jaringan Wi-Fi publik dan tidak dikenal."

"Serta mempertimbangkan penggunaan perangkat burner selama perjalanan, daripada perangkat pribadi atau perusahaan," tulis Recorded Future.

Baca juga: JADWAL Lengkap Pertandingan Babak Penyisihan Piala Dunia 2022, Laga Perdana Besok Malam

Meskipun laporan tersebut menempatkan risiko cukup rendah, perusahaan itu mengeklaim agen intelijen China dan Iran kemungkinan melihat Piala Dunia sebagai kesempatan untuk mengumpulkan data dari pejabat dan pebisnis yang berkunjung.

Meskipun Qatar menjadi tuan rumah pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Al Udeid dan dinobatkan sebagai 'sekutu utama non-NATO' oleh Presiden AS Joe Biden pada Maret lalu, negara itu merupakan anggota inisiatif 'Belt and Road' Cina, dan menyewa sebuah perusahaan Cina untuk membangun stadion andalannya.

Qatar juga memiliki hubungan dagang dengan Iran, dan pada saat yang sama juga menjadi anggota Dewan Kerja Sama Teluk yang dipimpin Arab Saudi.

Baca juga: Masyarakat Boleh Nobar Piala Dunia 2022 Asal Sudah Vaksin Booster dan Pakai Masker

Di sisi lain, laporan tersebut menganggap Korea Utara (Korut) dan Rusia tidak mungkin menargetkan Piala Dunia, dengan Korut telah mengirim pekerja untuk membangun infrastruktur terkait turnamen, dan Rusia sibuk dengan konflik di Ukraina.

Rusia pun secara konsisten membantah tuduhan negara Barat tentang aktivitas dunia maya yang berbahaya.

"Penjahat dunia maya yang 'bermotivasi finansial' juga terdaftar sebagai ancaman, dan dapat menggunakan 'serangan phishing, aplikasi seluler palsu, tiket palsu, dan ancaman ransomware untuk mencuri dari penggemar," tegas Recorded Future.

Baca juga: DAFTAR Lengkap Pelatih Timnas Peserta Piala Dunia 2022, Adu Taktik Jadi yang Terbaik Sejagad

Saat perusahaan itu menyarankan peserta untuk hanya mengunduh aplikasi Piala Dunia yang dibuat oleh FIFA atau pemerintah Qatar, regulator Eropa telah memperingatkan perangkat lunak Qatar juga tidak aman.

Komisaris perlindungan data Jerman memperingatkan pada Selasa lalu, aplikasi 'Ehteraz' dan 'Hayya' Qatar melangkah lebih jauh dalam pengumpulan data mereka daripada yang diiklankan, dengan satu pelacakan ke nomor mana panggilan dilakukan, dan yang lainnya mencegah ponsel pengguna memasuki mode tidur dan mengirimkan data ke server pusat.

Pernyataan serupa turut dikeluarkan regulator di Norwegia dan Prancis, dengan Norwegia menyarankan penggemar Piala Dunia untuk menghapus data ponsel mereka sebelum bepergian ke Qatar. (Fitri Wulandari)

Sentimen: negatif (79.5%)