Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
FX Rudy soal Gibran-Anies Makan Bareng: Tak Perlu Ribut, Kecuali Sudah Capres
Kumparan.com
Jenis Media: News

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo angkat bicara terkait polemik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang makan bareng bersama mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal capres NasDem Anies Baswedan, Selasa (15/11) lalu. Menurut FX Rudy, tak ada yang salah dari pertemuan keduanya.
"Enggak ada yang salah [dari pertemuan Anies-Gibran]. Budaya silaturahmi itu, kan, budaya bangsa Indonesia," kata FX Rudy kepada wartawan, Jumat (18/11).
Dia mengatakan, Anies sebagai orang Jakarta yang mau menghadiri haul Habib Ali Solo masuk ke Kota Solo kulonuwun atau permisi dengan Gibran selaku tuan rumah.
"Wajar, kan, itu [Gibran] menerima undangan dari Anies, karena bagaimanapun dia merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta. Sehingga wajar jika menemui tamu yang datang ke Solo," papar dia.
Dia meminta hal ini tidak dipolitisasi dan diributkan. Terlebih, Anies belum resmi menjadi capres yang diumumkan KPU.
"Kecuali kalau Pak Anies sudah ditetapkan jadi capres oleh KPU kemudian ketemu Mas Gibran tanpa sepengetahuan saya, ini yang harus diklarifikasi. Kalau saat ini ketemuan tidak perlu diributkan,” tegas dia
Terkait pendapat Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang menyebut pertemuan Anies dan Gibran bisa memecah-belah partai, FX Rudy menilainya tidak pas dan berlebihan.
"Tidak ada istilah silaturahmi, kok, memecah belah. Jangan apa-apa sedikit terus reaktif, jangan keras-keras lah untuk tahun-tahun seperti ini, enggak ada manfaatnya," papar dia.
FX Rudy menegaskan masyarakat juga sudah cerdas menilai sendiri sehingga tidak perlu berpolemik. Mantan Wali Kota Solo ini justru kembali menyindir balik tokoh PDIP yang ke Solo justru tidak kulonuwun atau permisi pada tuan rumah.
"Malah ada orang DPP yang kalau ke Solo enggak pernah kulonuwun dengan wali kota atau ketua DPC, itu yang enggak ngerti aturan malahan. Enggak mudeng [paham] budaya silaturahmi," pungkasnya.
Sentimen: positif (84.2%)