Sentimen
Berkah Sawit, Emiten Ini Ketiban Untung
CNBCindonesia.com
Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) mencatat, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal III-2022 sebesar Rp 876,69 miliar atau naik 27,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 685,75 miliar.
Sementara laba periode berjalan sebesar Rp 1 triliun atau naik 25,1% dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 804,52 miliar. Mengutip laporan keuangannya, hal itu didorong oleh kebijakan pemerintah terkait penggunaan minyak kelapa sawit untuk produksi dan ekspor bio-diesel.
"Di Indonesia, penggunaan minyak sawit untuk produksi dan ekspor bio-diesel meningkat tajam pada kuartal III-2022, didukung oleh penyesuaian kebijakan baru-baru ini," tulis manajemen, Selasa (15/11/2022).
Perseroan mengaku, harga minyak sawit turun tajam di pada kuartal III tahun ini karena kenaikan inflasi dan suku bunga membuat resesi tak terelakkan yang berdampak pada permintaan. Harga minyak sawit mencapai puncaknya di atas RM 7.000 pada kuartal II-2022. Pada 30 September, harganya hampir di atas RM 3.400.
"Penurunan tajam harga komoditas menandai seiring dengan perubahan haluan dari reli komoditas yang disebabkan oleh lonjakan permintaan pasca pandemi yang cepat dikombinasikan dengan kendala pasokan yang diperburuk oleh ketegangan Laut Hitam," ucapnya.
Capaian laba tersebut didorong oleh penjualan bersih perseroan per September 2022 yang sebesar Rp 4,40 triliun atau naik 5,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,17 triliun. Sementara beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,85 triliun dari sebelumnya Rp 2,53 triliun. Sehingga, laba kotor perseroan menjadi Rp 1,55 triliun atau turun dari Rp 1, 63 triliun.
Terkait produksi, total produksi Tandan Buah Segar (TBS atau inti dan plasma) hingga sembilan bulan telah melampaui periode yang sama tahun lalu sebesar 1,8% dan menghasilkan 17,3 ton/ha. Produksi dan hasil TBS kami meningkat masing-masing sebesar 8,1% dan 6,7% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Kinerja keuangan Grup pada kuartal III-2022 sangat dipengaruhi oleh jatuhnya harga CPO. Jumlah total penjualan CPO meningkat sebesar 10,0% tetapi ASP CPO turun sebesar 15,3% YoY, yang mengakibatkan pendapatan yang lebih rendah pada kuartal III-2022.
"Akibatnya, laba setelah hak minoritas juga lebih rendah dari periode yang sama," ungkapnya.
Sedangkan posisi aset dan liabilitas perseroan Per September 2022, untuk total aset meningkat 20,3% menjadi Rp 7 triliun, terutama karena saldo kas dan setara kas yang lebih tinggi. "Peningkatan saldo kas merupakan hasil langsung dari dana IPO yang diterima pada Maret 2022 dan arus kas positif yang dihasilkan dari operasi," imbuhnya.
Jumlah liabilitas menurun sebesar 2,7% dibandingkan tahun lalu karena telah mempercepat pelunasan beberapa pinjaman bank. Total ekuitas meningkat 40,7% menjadi Rp 4,4 triliun terutama karena peningkatan modal saham setelah pelaksanaan IPO dilakukan oleh Grup pada bulan Maret dan juga meningkatkan laba ditahan.
Adapun Debt to Assets dan Debt to Equity ratio terus membaik. Rasio ini sekarang masing-masing berdiri di 0,38 dan 0,62. Per tanggal 30 September 2022, Grup menyelesaikan akuisisi dua perusahaan perkebunan di Sumatera Selatan dengan total area (Inti dan Plasma) seluas 6.000 ha.
-
-
[-]
-
Update Hak Jawab Emiten Utama Radar Cahaya dan INTP
(rob/ayh)
Sentimen: positif (88.8%)