Merauke, Beritasatu com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan terdapat tiga instrumen untuk menggerakkan perekonomian Indonesia menuju Indonesia emas, yakni kaum milenial produktif, sumber daya lahan, dan penggunaan teknologi.

Menurut mentan, kaum milenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian. "Kita perlu melibatkan kaum milenial dalam proses produksi pertanian agar mereka dapat berkontribusi secara aktif dan kreatif," ujarnya ketika melakukan kunjungan kerja di Kampung Telaga Sari, Distrik Kurik Kabupaten Merauke, Minggu (3/10/2024).

Dikatakannya, anak muda sekarang tidak akan turun ke pertanian kalau tidak menguntungan dan tidak akan turun ke lahan kalau tidak menggunakan teknologi.

"Untuk itu pemerintah menyiapkan anggaran Rp 68 triliun untuk pertanian," tegasnya.

Selanjutnya, Menteri Amran menggarisbawahi pentingnya pengelolaan sumber daya lahan secara berkelanjutan dengan pembentukan brigade dari kaum milenial untuk mengolah lahan.

"Satu brigade dengan 15 orang milenial untuk mengolah 200 hektare, disiapkan combine harvester, traktor, dan penunjang produksi lainnya dengan nilai investasi Rp 3 miliar lebih," sebutnya.

Di sisi lain, penggunaan teknologi modern menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Amran menyoroti inisiatif transformasi sosial dan transformasi teknologi modern.

"Di sini (Merauke) menjadi pusat pertanian termodern dunia. Kita akan sejajar dengan Amerika, Jepang, dan lainnya. Pelopornya adalah kalian (kaum milenial)," imbuhnya.

Kemudian Mentan Amran menyoroti kesempatan usaha pertanian dengan aspek hasil usaha pertanian di lahan dengan hasil 70% untuk milenial dan 30% untuk pemilik lahan.

"Targetnya per bulan para milenial yang turun ke lahan kita sudah hitung akan mendapatkan 70%, pendapatan sekitar Ro 20 juta atau di atas gaji menteri," sebutnya.