Rano Karno ziarah ke makam tokoh ulama Betawi, Guru Marzuki bin Mirshod di Masjid Al-Marzuqiah, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Jumat (11/10/2024). Foto: Rizky Rian Saputra Ziarah ke makam ulama Marzuki, Rano: adat turun menurun Dalam Negeri    Nandang Karyadi    Jumat, 11 Oktober 2024 - 18:44 WIB

Elshinta.com - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno berziarah ke makam tokoh ulama Betawi, Guru Marzuki bin Mirshod di Masjid Al-Marzuqiah, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Jumat (11/10/2024).

Bang Doel sapaan akrabnya, mengatakan berziarah ke makam para pendahulu merupakan adat turun menurun bagi masyarakat Jakarta, khususnya orang Betawi.

“Satu adab Betawi (atau) Jakarta setiap Jumat, habis salat Jumat, pasti berziarah ke beberapa tempat. (Termasuk) makam para kiai, para ulama itu menjadi adat,” kata Rano.

Meskipun bukan kewajiban, tetapi Rano mengaku dirinya selalu diajarkan sejak kecil untuk mengunjungi makam setelah melaksanakan ibadah solat jumat.

“Walaupun tidak menjadi kewajiban ya, tapi saya sejak kecil dididik seperti itu. Makanya awal saya (kampanye) dulu di Kampung Bandan, kemudian pergi Luar Batang, lalu pergi ke Pangeran Jayakarta dan dilanjutkan ke Banten lama. Nah itu perjalanan Jakarta Betawi begitu tuh,” lanjut Rano.

Lebih lanjut, Rano mengaku dirinya tidak mengenal sosok Kyai Marzuki, tetapi ia mengetahui perjalanan panjangnya sebagai seorang ulama besar yang hidup pada zaman penjajahan.

“Ini kan sejarah panjang. Beliau ada di tahun-tahun jaman perjuangan. Tentu yang kita baca sejarahnya.” tegas Rano.

Rano percaya sosok Kyai Marzuki memiliki ilmu dan kharisma yang kuat, karena meninggalnya pun dimakamkan di masjid.

“Kalau kita lihat ada makam di area masjid itu bukan orang sembarangan. Itu berarti orang yang punya kharisma, salah satu cirinya. Karena nggak sembarangan orang mau dimakamkan di area masjid. Tapi kalau memang ada di satu area masjid berarti orang itu ulama besar. Itu aja tandanya seperti itu.”

Sebagai informasi, Kyai Marzuki bin Marshod memang merupakan salah satu ulama Betawi yang memiliki peran penting dalam penyebaran dakwah Islam di tanah Betawi. (Rir/Ter)

Sumber : Radio Elshinta