Pemerataan Koneksi di Wilayah 3T, Kemenkominfo Akan Optimalisasi Jaringan 5G
Beritasatu.com
Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah akan mengkaji potensi penerapan jaringan 5G di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hal ini dilakukan untuk pemerataan konektivitas digital agar lebih optimal.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Teknologi Mochamad Hadiyana mengatakan, pemerataan konektivitas juga masuk dalam Visi Indonesia Digital 2045 yang juga diselaraskan dengan program Asta Cita untuk pemerintah selanjutnya yang dipimpin oleh presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.
"Dalam Asta Cita ada komitmen untuk membangun infrastruktur digital secara merata di kabupaten dan kota di Indonesia. Komitmen untuk memperkuat konektivitas digital dan memastikan frekuensi publik dimanfaatkan sebagai akses informasi yang objektif dan kredibel," ucap Hadiyana dikutip dari Antara, Sabtu (12/10/2024).
Ia melanjutkan, pemerintah melakukan kajian-kajian yang melibatkan beragam pemangku kepentingan, seperti akademisi, pelaku industri teknologi, operator seluler, perwakilan masyarakat. Hal ini agar pemerintah dapat menimbang optimalisasi teknologi 5G seperti apa yang bisa digunakan di masa mendatang mengakselerasi pemerataan digitalisasi.
Dari diskusi itu, tercipta beberapa teknologi 5G yang berpotensi untuk dimanfaatkan di masa mendatang, di antaranya 5G Fixed Wireless Access dan 5G Private Network.
Kedua teknologi itu dinilai berpeluang besar untuk meningkatkan konektivitas yang bermakna bagi masyarakat, sehingga hadirnya teknologi 5G dapat dirasakan manfaatnya lebih luas. Jaringan 5G nanti tidak hanya untuk masyarakat di perkotaan saja, tetapi juga di wilayah-wilayah baru seperti pedesaan yang masuk wilayah 3T.
Menurut Hadiyana, hal itu mungkin saja diwujudkan tetapi perlu diingat bahwa hal itu baru bisa diwujudkan dengan kehadiran frekuensi yang didedikasikan untuk 5G.
“Syarat utamanya adalah ketersediaan frekuensi. Untuk itu, Kementerian Kominfo diharapkan untuk dapat segera menetapkan pita-pita frekuensi untuk 5G,” katanya.
Harapannya, dengan penyelenggaraan infrastruktur digital yang semakin optimal, maka teknologi-teknologi baru yang muncul dari digitalisasi bisa lebih mudah diadopsi.
Beberapa teknologi terbaru itu di antaranya seperti artificial intelligence, internet of things, big data analytics, blockchain, virtual reality, hingga I.
Sentimen: positif (99.9%)