Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
10 Fakta Makanan Cepat Saji yang Diklaim Picu Penyakit Jantung
Beritasatu.com
Jenis Media: Hiburan
Jakarta, Beritasatu.com - Makanan cepat saji kini sangat mudah ditemukan di daerah perkotaan. Makanan ini disajikan dan dikonsumsi dengan cepat, serta memiliki rasa yang enak dan beragam jenis, dengan bahan baku yang bervariasi.
Contoh makanan cepat saji, meliputi ayam goreng tepung, burger, dan roti lapis. Namun, meskipun praktis dan lezat, banyak makanan cepat saji mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan, terutama untuk organ jantung.
Berikut ini 10 fakta makan cepat saji yang diklaim jadi pemicu penyakit jantung, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (10/10/2024).
1. Tinggi lemak
Makanan cepat saji mengandung lemak tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Lemak ini berasal dari bahan baku dan proses memasak yang beragam.
Sebuah burger ukuran normal mengandung sekitar 13,7 gram lemak, sementara sepotong dada ayam goreng tepung mengandung sekitar 34 gram lemak.
Ambang batas harian lemak yang disarankan untuk orang dewasa adalah antara 45 hingga 78 gram. Asupan lemak berlebih dapat menyebabkan kolesterol dalam darah meningkat, yang berpotensi menghambat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, lemak yang berlebihan sulit diolah menjadi energi, sehingga menumpuk di dalam tubuh.
2. Memicu obesitas
Konsumsi berlebihan makanan cepat saji juga meningkatkan risiko obesitas. Selain lemak tinggi, makanan ini mengandung garam dalam jumlah besar.
Satu porsi burger, misalnya, mengandung sekitar 659 miligram garam, sedangkan ambang batas harian untuk konsumsi garam adalah 2.000 miligram.
Garam yang berlebihan dapat mengikat cairan dalam tubuh, menyebabkan penumpukan cairan, dan berkontribusi pada obesitas.
3. Meningkatkan tekanan darah
Kandungan garam yang tinggi pada makanan cepat saji dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Garam berperan dalam mengontrol tekanan darah, dan peningkatan kadar garam dapat mengganggu keseimbangan tersebut.
4. Meningkatkan gula darah
Makanan cepat saji biasanya mengandung gula yang tinggi, terutama jika disajikan dengan minuman bersoda. Kombinasi ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah.
5. Memicu gangguan pencernaan
Makanan cepat saji, yang umumnya terdiri dari daging dan tepung dengan sedikit sayuran, dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika dikonsumsi tanpa serat yang cukup.
6. Asupan nutrisi rendah
Makanan cepat saji kaya lemak, garam, dan gula, namun rendah nutrisi penting lainnya. Ini menjadikan makanan tersebut tidak memenuhi kebutuhan gizi harian.
7. Memicu alergi
Sebuah penelitian pada 2018, menemukan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan peningkatan risiko alergi, seperti asma, eksim, dan rinitis.
8. Memicu peradangan
Kandungan lemak tinggi dalam makanan cepat saji dapat memicu peradangan di seluruh tubuh, yang dapat memperburuk kondisi pernapasan bagi penderita asma.
9. Memicu gangguan kesehatan mental
Makanan tidak sehat dapat memengaruhi kesehatan mental. Konsumsi makanan cepat saji secara rutin dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
10. Mengurangi daya ingat
Makanan cepat saji yang kaya lemak jenuh dan rendah karbohidrat dapat mengurangi fungsi memori. Dalam kondisi parah, hal ini dapat berkontribusi pada risiko penyakit parkinson atau alzheimer.
Sentimen: positif (98.5%)