Sentimen
Positif (99%)
10 Okt 2024 : 21.57
Informasi Tambahan

BUMN: PD Pasar Jaya

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

Pemerintahan Prabowo-Gibran Akan Membangun 3 Juta Rumah Per Tahun

10 Okt 2024 : 21.57 Views 5

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim S Djojohadikusumo menegaskan di era pemerintahan Prabowo-Gibran akan dibangun 3 juta rumah per tahun. Pembangunan 3 juta rumah itu mencakup sebanyak 2 juta di pedesaan dan pesisir, serta satu 1 unit di perkotaan.

“Saya mau sampaikan bahwa tiga juta rumah ini adalah per tahun, sehingga kalau satu periode (lima tahun) akan dibangun 15 juta rumah di seluruh Indonesia. Jika Tuhan menghendaki, Prabowo Subianto bisa dua periode, maka dalam 10 tahun sudah terbangun 30 juta rumah. Nantinya dilanjutkan oleh presiden penerusnya,” kata Hashim dalam siaran pers Propertinomic Executive Dialogue Sukseskan Program Pembangunan 3 Juta Rumah Setiap Tahun di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Dia menjelaskan, pembangunan dua juta rumah di pedesaan nantinya dilakukan oleh UMKM, koperasi, bumdes, dan kontraktor desa dengan melibatkan masyarakat setempat, sehingga akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan income per kapita nasional.

Lalu, untuk satu juta apartemen di perkotaan terbuka untuk swasta, termasuk pengembang anggota Realestat Indonesia (REI) di seluruh daerah.

“Pengembang swasta anggota REI silakan masuk, ini terbuka. Nantinya bisa diberdayakan aset-aset milik pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk dibangun apartemen, seperti lahan di pasar-pasar milik PD Pasar Jaya di Jakarta,” tutur Hashim.

Sementara itu, Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengapresiasi program tiga juta rumah per tahun ini, karena menjadi sebuah loncatan tinggi bagi industri perumahan nasional pada masa mendatang.

Menurut dia, tidak akan ada hasil yang berbeda, jika cara mengatasinya masih tetap sama.

Joko menambahkan, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi angka kekurangan (backlog) pasokan rumah yang sangat besar, yakni mencapai 12,7 juta unit. Ironisnya, angka itu tidak banyak mengalami perubahan setidaknya dalam 10 tahun terakhir.

“Oleh karena, program pengentasan angka kemiskinan termasuk lewat penyediaan hunian secara masif sebanyak tiga juta unit bagi masyarakat di pedesaan dan perkotaan menjadi sejalan (inline) dengan usaha mengentaskan backlog. Kami dari REI berkomitmen mendukung program yang sangat mulia ini,” tegas Joko yang juga merupakan anggota Satgas Perumahan.

Dia menambahkan, sektor properti telah memberi kontribusi besar pada PDB nasional sebesar 14%, menyumbang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 9%, pendapatan asli daerah (PAD) antara 35-55%, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 14-17 juta orang.

Sektor ini juga berperan dalam menurunkan angka kemiskinan sebesar 8%, serta menekan stunting seperti yang dicita-citakan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut Joko, karena memiliki keterkaitan dengan hampir 185 industri lainnya di sektor riil, sektor properti jelas memiliki dampak besar bagi bergeraknya perekonomian.

Sebagai bisnis padat karya, kata dia, sektor properti mampu menyerap banyak tenaga kerja. Dengan kontribusi yang cukup strategis itu, industri properti pantas menjadi tulang punggung (backbone) utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri properti mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% per tahun untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045. Sektor properti dan di dalamnya perumahan akan bertindak sebagai pengungkit perekonomian nasional sesuai dengan paradigma yang diusung propertinomic,” tutur Joko.

Sentimen: positif (99.8%)