Sentimen
Negatif (57%)
8 Okt 2024 : 13.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Gunung, Tasikmalaya

Kasus: penganiayaan

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Polisi Ungkap Video Dugaan Pelajar Tasikmalaya Dianiaya Senior Bandung 8 Oktober 2024

8 Okt 2024 : 13.09 Views 24

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Polisi Ungkap Video Dugaan Pelajar Tasikmalaya Dianiaya Senior Tim Redaksi TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya , Jawa Barat, mengungkap kasus dugaan perundungan senior ke pelajar junior yang videonya viral di salah satu MTs Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (8/10/2024).  Sesuai hasil penyelidikan polisi, ternyata kegiatan itu adalah acara pembinaan fisik untuk pembentukan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) yang diinisiasi para peserta kelas VII dan seniornya kelas IX. Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, membenarkan bahwa motif senior dan peserta berjumlah 16 orang dalam video itu adalah semacam ospek atau pengenalan pembinaan fisik pelajar.  "Motifnya bermula ada inisiatif dari anak-anak tersebut ingin membuat suatu kelompok dengan maksud kelompok itu nanti hampir sama dengan pertahanan sekolah PKS. Karena di sekolah itu tidak ada organisasi PKS. Sehingga, mereka mengaku ingin ada kelompok keamanan sekolah dan diinisiasi oleh siswa-siswa tersebut," jelas Ridwan kepada wartawan saat diwawancara di kantornya, Selasa siang.  Bahkan, sesuai hasil penyelidikan diketahui ada beberapa video kegiatan itu yang lain dan tak beredar di media sosial.  Dalam video tersebut, para peserta dan senior ternyata bersenda gurau dan tertawa usai pelaksanaan pembinaan fisik tersebut.  "Semacam ospek PKS, dalam video lainnya ada untuk konsumsi mereka, terlihat peserta dan seniornya tertawa-tawa usai kegiatan itu," tambah Ridwan.  Mulanya, pembinaan fisik senior ke 16 junior pelajar MTs itu hanya sebatas push up , shit up, dan lainnya.  Namun, para peserta malah meminta penggemblengan lebih ke seniornya dan terlihat seperti di video beredar ada pemukulan ke arah perut.  "Jumlah 16 orang yang dilakukan pembinaan fisik itu masih ketawa-ketawa dibuktikan dalam video lainnya. Mereka menginginkan itu, jadi bukan seperti anak dilakukan perundungan. Jadi justru mereka yang menginginkan hal demikian sesuai hasil penyelidikan," ujar dia.  Hal ini disimpulkan usai Satreskrim dan stake holder terkait berkumpul bersama para guru, senior, dan junior yang terlibat dalam video tersebut.  Sehingga upaya diversi polisi dilakukan dan terungkap kasusnya tidak seperti dinarasikan perundungan yang selama ini beredar.  "Tadi malam, alhamdulillah , kami jemput bola dan telah kumpulkan semua pihak. Akhirnya upaya diversi yang kita lakukan sebagai upaya penyelesaian berhasil dilaksanakan. Kepolisian memberikan solusi yang tepat dengan proses mekanisme hukum yang tepat. Sejak awal para pihak menginginkan permasalahan tersebut islah," ujar dia.  Selama proses penyelidikan polisi, lanjut Ridwan, para pelajar dan sekolah memang telah menganggap apa yang selama ini tak dibayangkan beredar dalam video tersebut. "Bukti video lainnya lengkap ternyata mereka tertawa-tawa usai pelaksanaan. Jadi yang beredar di video kemarin itu, para senior-seniornya kelas IX mengajak junior-juniornya kelas VII untuk melakukan pembinaan fisik yang awalnya seperti push up, shit up, dan lainnya.  Namun, muncul dari siswa kelas VII itu ingin ada hal yang lebih, jadi muncul adegan-adegan tersebut," pungkasnya.  Sebelumnya, sebuah video berdurasi 37 detik viral di media sosial Instagram dan beberapa WhatsApp Grup tentang dugaan penganiayaan beberapa pelajar oleh pria berkalung diduga seniornya, Jumat (4/10/2024).  Beberapa pelajar pria bertelanjang dada berjajar dan bergantian mendapatkan pukulan ke bagian perut oleh pria berkalung didampingi pria berkaus hitam.  Korban terlihat tersungkur dan meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.  Kepala Polsek Sukarame Polres Tasikmalaya, Ipda Mulyadi mengatakan, dugaan sementara lokasi kejadian itu di sekitar Gunung Loa, Desa Sukakarsa, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.  "Sesuai keterangan sementara yang didapat, kejadian itu di Gunung Loa pada Rabu (25/9/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Ya, diduga para remaja yang berjajar adalah pelajar salahsatu MTs di Kabupaten Tasikmalaya," jelas Mulyadi saat itu.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (57.1%)