Sentimen
Positif (49%)
7 Okt 2024 : 09.05
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Grogol, Petamburan, Senen, Tomang

Fakta-fakta Kasus Mahasiswi Untar Bunuh Diri, Korban Lompat dari Lantai 6 meski Sempat Dicegah Megapolitan 7 Oktober 2024

7 Okt 2024 : 09.05 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Fakta-fakta Kasus Mahasiswi Untar Bunuh Diri, Korban Lompat dari Lantai 6 meski Sempat Dicegah Editor JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta berinisial E (18) ditemukan tewas di halaman gedung kampusnya di Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2024) sekitar pukul 18.45 WIB. E tewas karena bunuh diri dengan cara melompat dari gedung tempat ia mengenyam pendidikan. "Jadi ada sekuriti yang melihat dulu korban sebelum lompat, sempat ditegur jangan lompat," kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Muhammad Aprino Tamara saat dihubungi, Minggu (6/10/2024). Berdasarkan rekaman kamera CCTV, E terlihat naik dari lobi kampus ke lantai 6B sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, korban terlihat sedang memeriksa keadaan di lantai tersebut. "Kemudian, korban turun ke mobilnya mungkin untuk menaruh tas dan barang-barang lainnya," kata Aprino Setelah itu, E kembali ke lantai 6B untuk melompat, tetapi keberadaannya diketahui oleh petugas keamanan. Petugas keamanan itu pun menegur E agar tidak melompat sambil memanggil temannya untuk meminta bantuan. "Sekuriti sempat menegur jangan lompat. Sekuriti itu mau bantu dengan manggil temannya," kata Aprino. "Setelah sudah manggil temannya, korban udah ditemukan jatuh," ujar dia. Usai ditemukan tewas, jasad E langsung dibawa ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusomo (RSCM), Senen, Jakarta Pusat, untuk proses otopsi. Namun, pihak keluarga tidak berkenan jasad E diotopsi. Aprino menjelaskan, keluarga E sudah menerima analisa polisi terkait kematian korban. "Akhirnya keluarga korban menerima dan mereka membuat surat pernyataan menerima dengan ikhlas dan tidak mau jenazah diotopsi. Jenazah sudah diambil," ucap Aprino. Aprino mengatakan, pihaknya menemukan catatan berbahasa Mandarin yang tertulis dalam sebuah buku milik E. “Enggak ada (surat wasiat). Cuma kalau dari ponsel pun kami cek, tidak ada yang janggal. Cuma ada catatan di bukunya,” kata Aprino. Meski begitu, polisi menilai, isi catatan itu tak menunjukkan tanda E mengakhiri hidupnya. Aprino mengatakan, tulisan itu hanyalah sebuah curahan hati E mengenai bebannya yang berat. “Bukan juga janggal ya, cuma bahasanya itu agak aneh. Cuma yang tidak, 'saya bunuh diri', enggak. Bahasa yang kayak bebannya berat gitu lho,” kata Aprino. Oleh sebab itu, polisi masih terus mendalami segala bentuk petunjuk yang didapat penyidik. “Itu dia, kami enggak bisa mengerti itu. Karena dia tidak menunjukkan ke seseorang atau keluarga, tidak menunjuk ke mana-mana. Jadi dia hanya menulis itu pakai bahasa Mandarin,” ujar Aprino. Pejabat hubungan masyarakat (Humas) Untar, Paula T. Anggarina, mengatakan bahwa pihak kampus terbuka untuk penyelidikan kasus tewasnya E. "Kami akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang yang saat ini tengah menyelidiki, dan akan menyampaikan update perkembangannya setelah diperoleh hasil," ucap Paula saat dikonfirmasi, Minggu (6/10/2024). Di lain sisi, Paula mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang simpang siur terkait kejadian ini. "Mohon bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara semua untuk bijak dalam menyebarkan informasi demi kebaikan bersama," ujar Paula. Selain itu, ia juga mengimbau agar kejadian ini tidak menginspirasi para mahasiswa atau pun pelajar lainnya. "Semoga generasi yang sekarang lebih tangguh dan bijak dalam media sosial," kata dia. Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/ (Penulis: Rizky Syahrial, Baharudin Al Farisi | Editor: Ardito Ramadhan, Jessi Carina) Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (49.9%)