Sentimen
Negatif (92%)
6 Okt 2024 : 14.28
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Akademisi UGM: Pancasila Kekuatan Utama yang Dapat Jadi Penengah Konflik Horizontal Akibat Intoleransi

6 Okt 2024 : 14.28 Views 4

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Leonard Chrysostomos Epafras menegaskan, Pancasila adalah kekuatan utama yang dapat menjadi penengah dalam konflik horizontal akibat intoleransi.

Leonard Chrysostomos Epafras dalam keterangannya Minggu (6/10/2024), mengatakan, Indonesia telah banyak belajar dari berbagai insiden yang dipicu oleh isu keagamaan.

Dari kebanyakan kasus intoleransi di Indonesia, kata Leonard, pokok permasalahannya bukanlah dari berbedanya agama yang dianut.

Menurut dia, konflik terjadi karena ada relasi mayoritas dan minoritas atau kecemburuan pihak mayoritas terhadap yang dimiliki suatu kelompok yang jadi menjadi bagian minoritas di suatu wilayah.

Leonard mengatakan, ketimpangan yang awalnya murni karena faktor ekonomi menjadi makin melebar karena dikait-kaitkan dengan isu perbedaan agama, bahkan seolah menjadi legitimasi atas kecemburuan sosial yang dirasakan.

Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, Pancasila hadir sebagai jembatan perbedaan suku, ras, dan agama.

Ia berharap masyarakat bisa lebih matang dan bijaksana dalam menghadapi isu yang berpotensi menimbulkan polarisasi dan gesekan horizontal dengan memedomani kembali Pancasila.

"Jangan sampai kita mundur ke era pra-Pancasila ketika kita tidak punya konsep bersama. Pancasila mungkin bisa ditafsirkan dengan bermacam cara, tetapi tetap menjadi cara kita untuk saling terikat dan berhasil menjadi Indonesia yang seutuhnya," kata Leonard.

Sentimen: negatif (92.8%)