Sentimen
Negatif (100%)
4 Okt 2024 : 08.02

Kopi vs Teh: Studi Baru Mengungkap Minuman yang Meningkatkan Risiko Strok

4 Okt 2024 : 08.02 Views 5

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan

Jakarta, Beritasatu.com - Sebuah studi yang dirilis di  International Journal of Stroke menyebutkan fakta baru mengenai teh dan kopi. Dari kedua minuman tersebut ternyata ada yang berpotensi meningkatkan risiko strok.

Dikutip Dailymail, Jumat (4/10/2024) teh dan kopi diklaim memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan energi, mengurangi peradangan, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, jika berbicara tentang risiko serangan jantung atau strok, salah satunhya justru jauh lebih mengkhawatirkan.

Dalam studi itu diketahui minum lebih dari empat cangkir kopi per hari meningkatkan risiko strok hampir 40%. Sementara itu, konsumsi teh yang sama justru menurunkan risiko stroke hampir seperlima.

Studi yang dirilis International Journal of Stroke itu diketahui melibatkan lebih dari 26.950 orang dewasa dari 32 negara, termasuk Inggris dan Kanada. Sekitar setengahnya adalah penyintas strok.

Usia rata-rata peserta adalah 61 tahun, dan sebagian besar adalah pria. Kebanyakan pasien juga mengalami kelebihan berat badan, yang merupakan faktor risiko strok. Para peserta kemudian mengisi kuesioner tentang riwayat medis, diet, aktivitas fisik, dan faktor risiko stroke lainnya seperti merokok dan tekanan darah tinggi.

Ilustrasi minum teh setiap hari. - (Istimewa)

Mereka juga diminta menyebutkan berapa cangkir kopi, teh hijau China/Jepang, teh hitam, dan jenis teh lainnya yang mereka minum setiap hari. Sekitar satu dari lima peserta tidak minum kedua minuman tersebut, sementara hampir separuhnya hanya minum teh. Sekitar 15% hanya minum kopi, sementara hampir satu dari lima mengonsumsi keduanya.

Tim peneliti menemukan bahwa meminum empat atau lebih cangkir kopi per hari meningkatkan risiko strok sebesar 37%. Namun, meminum jumlah teh yang sama dari jenis apa pun menurunkan risiko sebesar 19%.

Teh hitam, yang termasuk Earl Grey dan teh sarapan, memiliki risiko strok terendah secara keseluruhan, yaitu 29%, sedangkan teh hijau mengurangi risiko sebesar 27%.  Para peneliti mencatat bahwa konsumsi kopi berlebihan dapat memiliki efek merugikan karena mereka yang meminum kopi dalam jumlah besar cenderung memiliki tingkat masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan detak jantung tinggi.

Kopi memiliki kadar kafein yang lebih tinggi daripada teh, dengan sekitar 80-100 miligram per cangkir delapan ons, dibandingkan dengan 50 miligram dalam teh. Kafein telah terbukti mempromosikan pelepasan adrenalin, yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Dalam jangka waktu lama, efek ini dapat merusak pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko penggumpalan darah dan strok. Namun, para peneliti mencatat bahwa menambahkan susu ke dalam jenis teh apa pun menghilangkan semua manfaat yang terkait dengan strok.Tim peneliti tidak meneliti dampak gula, sirup, rempah-rempah, atau bahan tambahan lain pada kopi atau teh.

Ilustrasi minum kopi - (Freepik/Istimewa)

Mereka menyatakan hal ini mungkin disebabkan oleh susu yang memblokir antioksidan, molekul penangkal penyakit yang ditemukan dalam kopi dan teh yang terbukti mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan strok.

Ada beberapa keterbatasan dalam studi ini. Para peneliti mencatat bahwa hasil penelitian ini dapat terpengaruh oleh bias ingatan, karena peserta baru saja mengalami strok beberapa hari sebelum diwawancarai.

Selain itu, peserta dari China dan Asia Selatan merupakan demografi terbesar. Karena teh sangat populer di daerah-daerah ini, hal ini dapat menyebabkan potensi bias.

Sentimen: negatif (100%)