Tol Laut Bikin Warga Bahagia karena Harga Sembako Murah
Beritasatu.com
Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Program Tol Laut yang dibangun dalam 10 tahun pemerintah Joko Widodo (Jokowi) berhasil memangkas biaya logistik yang langsung dirasakan warga di sejumlah wilayah. Pemerataan distribusi logistik membuat masyarakat merasakan manfaat tol laut secara signifikan.
Salah satu warga asal Merauke, Anton (36 tahun), mengatakan bahwa hadirnya tol laut membuat biaya logistik menjadi lebih murah di wilayahnya. Ia menyebut, tol laut membuatnya lebih mudah untuk berhemat dalam mengeluarkan ongkos atau biaya logistik.
"Harga sembako jadi murah, karena mungkin ongkos logistiknya turun," kata Anton.
Hal senada disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Ia mengatakan, Merauke yang dahulunya hanya menjadi titik singgah kini menjadi produsen beras yang berkontribusi signifikan mengisi angkutan balik sekaligus mendongkrak perekonomian daerah tersebut.
“Contohnya di Merauke, dahulu hanya jadi titik singgah tol laut. Sekarang menjadi produsen beras. Hampir seluruh Papua itu dikover dari Merauke. Ini yang akan kita kembangkan di titik singgah lain,” kata Menhub Budi dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema “10 Tahun Menghubungkan Indonesia untuk Pemerataan dan Keadilan” di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Perubahan status Merauke dari titik singgah menjadi produsen beras bukan terjadi secara instan. Peran aktif dari pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat setempat menjadi kunci utama dalam memanfaatkan tol laut. Pemda diharapkan proaktif mendorong masyarakat agar memproduksi komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai muatan balik ke wilayah Barat.
Ia mengatakan, transformasi tersebut membuktikan kehadiran tol laut bukan sekadar infrastruktur penghubung, melainkan pemicu pertumbuhan ekonomi daerah. Sejak diluncurkan pada 2015, tol laut telah mengalami banyak perkembangan, baik dari segi trayek, armada, maupun dampaknya terhadap perekonomian daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP).
Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pada awal peluncuran tol laut, program ini hanya melayani 11 trayek dengan subsidi penuh dari pemerintah. Namun, kini telah berkembang pesat menjadi 39 trayek. Pemerintah kemudian menetapkan wilayah timur menjadi prioritas program tol laut berdasarkan kondisi perekonomian yang masih memerlukan dukungan.
Dengan memilih titik-titik di wilayah 3TP yang memiliki kondisi ekonomi kurang berkembang dan disparitas harga bahan pokok yang tinggi, program ini dapat memberikan dampak nyata.
Berdasarkan data Kemenhub, pemerintah telah membangun 100 unit kapal untuk mendukung armada tol laut dan angkutan perintis di daerah-daerah terpencil. Dari 39 trayek yang telah beroperasi, sebagian besar masih disubsidi pemerintah. Namun, ke depan, seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di daerah-daerah tersebut, beberapa trayek dapat beralih menjadi angkutan komersial yang mandiri.
Sentimen: positif (96.9%)