Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Ungkap Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, BPS: Penurunan Harga Komoditas Pangan
Beritasatu.com
Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A Widyasanti angkat bicara soal deflasi ekonomi domestik selama lima bulan berturut-turut. Menurutnya, deflasi yang terus dialami oleh Indonesia karena dipengaruhi oleh penurunan harga barang.
“Deflasi itu dibentuk karena adanya harga yang turun. Kalau kita lihat turunnya harga ini dipengaruhi oleh sisi penawaran atau supply side,” ujar Amalia di kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Lebih jelasnya, dia memerinci andil deflasi dalam beberapa bulan terakhir, utamanya disumbang oleh penurunan harga pangan, seperti produk tanaman pangan hortikultura.
Lebih lanjut, yang memberikan andil terhadap deflasi, yakni cabai merah, cabai rawit, tomat, daun bawang, kentang, dan wortel.
Kemudian produk peternakan, seperti telur ayam ras dan daging ayam ras, yang beberapa waktu sebelumnya pernah mengalami peningkatan, tetapi sekarang harganya kembali stabil.
“Harga turun karena biaya produksi turun, biaya produksi turun ini akan dicerminkan pada harga di tingkat konsumen yang ikut turun,” tuturnya.
Amalia menyebut, indikator inflasi ataupun deflasi inilah yang ditangkap oleh BPS, menjadi komponen pembentuk indeks harga konsumen atau indeks harga yang diterima oleh konsumen. Kontraksi harga komoditas pangan terjadi seiring masuknya masa panen cabai rawit dan cabai merah di beberapa daerah, sehingga pasokannya relatif berlimpah.
Diketahui, BPS mencatat terjadi inflasi tahunan sebesar 1,84% pada September 2024. Sedangkan secara bulanan, terjadi deflasi 0,12% dan secara year to date atau tahun kalender terjadi inflasi sebesar 0,74%.
Sentimen: negatif (72.7%)