Pekanbaru, Beritasatu.com - Berkas perkara Marisa Putri (21) tersangka penabrak seorang ibu pengendara motor hingga tewas dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Selasa (1/10/2024).

Jaksa Penuntut Umum Senator Boris Panjaitan mengungkap pihaknya telah meneliti berkas perkara yang diserahkan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru. Setelah diteliti, berkas dan proses penyidikannya dinyatakan lengkap baik secara formal maupun material.

"Kami telah menerima tanggung jawab tersangka dan penyerahan barang bukti dari penyidik Satlantas Polresta Pekanbaru. Tahap dua akan dilaksanakan setelah adanya surat pemberitahuan hasil penyidikan perkara pidana atas nama tersangka Marisa Putri. Berkas perkara ini didukung oleh alat bukti yang cukup dan sah menurut hukum," kata Senator Boris Panjaitan.

Selanjutnya, JPU akan melimpahkan perkara Marisa ke Pengadilan Negeri Pekanbaru untuk diperiksa dan disidangkan. Marisa Putri akan dititipkan di Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru selama 20 hari ke depan.

"Pada tahap penuntutan, penahanan tetap dilakukan karena tersangka memenuhi syarat objektif dan subjektif sesuai Pasal 21 KUHAP. Penahanan berlangsung selama 20 hari terhitung sejak 1 Oktober hingga 20 Oktober mendatang di Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru. Sebelum tahap dua, pemeriksaan kesehatan terhadap tersangka telah dilakukan dan memenuhi syarat untuk proses ini," tegas Boris.

Marisa dijerat dengan Pasal 311 ayat (5) juncto Pasal 310 ayat (4) juncto Pasal 310 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman hukuman penjara selama 12 tahun.

Sebagai informasi, Marisa Putri adalah pengemudi mobil Toyota Raize yang menabrak seorang ibu pengendara motor, Renti Marningsih (46), di Jalan Tuanku Tambusai pada Sabtu (3/8/2024) lalu. Akibat tabrakan tersebut, Renti meninggal dunia di lokasi kejadian setelah terseret sejauh 50 meter.