Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Sapi
Tokoh Terkait

Amran Sulaiman
Mentan Optimistis Food Estate di Kalteng Jadi Lumbung Pangan Dunia
Beritasatu.com
Jenis Media: Ekonomi
Kapuas, Beritasatu.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai Kalimantan memiliki potensi untuk menjadi kekuatan utama dalam tercapainya swasembada pangan di Indonesia. Dia menargetkan klaster pertanian modern di Kalimantan Tengah (Kalteng) akan mampu menciptakan swasembada pangan dalam waktu 3 tahun ke depan.
Luas areal lahan pertanian di Kalteng yang mencapai 500.000 hektare diproyeksikan akan menghasilkan minimal dua kali panen dengan produktivitas 5 ton per hektare. Dengan jumlah produktivitas tersebut, Andi Amran memastikan masalah defisit pangan dapat diatasi.
Menteri Pertanian Andi Amran saat meninjau lokasi cetak sawah di kawasan Food Estate Kabupaten Kapuas, Jumat 27 September 2024. - (Beritasatu.com/Andre Faisal)
Mentan mengatakan program klaster pertanian modern ini selain melibatkan para petani dan warga lokal, juga melihatkan kaum milenial yang terdiri dari mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk Kedaulatan Pangan dari seluruh wilayah Indonesia.
"Dahulu sistem pertanian kita menggunakan mekanisapi artinya ada bantuan sapi, sekarang menggunakan mekanisasi atau bantuan alat modern," tambahnya.
Mentan juga berpesan kepada para mahasiswa yang hadir, agar mereka menjadi agen perubahan. Mahasiswa diminta untuk tidak berpuas diri dengan keadaan dan terus bergerak maju demi masa depan yang lebih baik.
"Jadi, untuk lahan gambut yang dalam, para pendamping kami mencoba melakukan modifikasi seperti alat traktor dengan menggunakan pelampung agar tidak tenggelam, mungkin itu saja yang menjadi kendala kami di sini, selebihnya lahan yang digarap ini ditargetkan bisa menghasilkan padi 5-8 ton per hektarenya," ungkap Hilman.
Ia optimistis dengan cara bertani yang modern akan menghasilkan padi yang melimpah nantinya, sehingga kawasan food estate yang diprogramkan pemerintah bisa menjadi lumbung pangan dunia.
"Di sini kita diajari untuk bertani yang modern, semuanya dibantu dengan alat hingga penggunakan drone, saya optimistis kawasan ini mampu menjadi lumbung pangan dunia," pungkasnya.
Sentimen: positif (99.6%)