Sentimen
Jenis-jenis KB untuk Mencegah Kehamilan
Beritasatu.com
Jenis Media: Hiburan
Jakarta, Beritasatu.com - KB atau keluarga berencana merupakan sebuah program untuk mengatur kehamilan dan kelahiran. KB digunakan untuk membendung jumlah kelahiran setiap tahunnya.
Hal ini karena kenaikan angka kelahiran tidak sejalan dengan angka kesejahteraan masyarakat.
Banyak orang yang belum siap secara mental dan finansial untuk melahirkan dan membesarkan seorang anak. Oleh karena itu, program KB digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Program KB memiliki banyak jenis dengan sisi plus dan minusnya masing-masing. Pemilihan jenis KB harus disesuaikan dengan program, kebutuhan, dan efek samping yang ditimbulkan dari KB tersebut.
Berikut ini jenis-jenis KB untuk mencegah kehamilan, dikutip dari laman Health, Kamis (26/9/2024).
1. Metode menghalangi pembuahan
Metode menghalangi pembuahan merupakan jenis yang paling lumrah dan mudah untuk dilakukan. Penggunaan alat untuk menghalangi terjadinya pembuahan oleh sel sperma kepada sel telur.
Alat yang umum digunakan untuk menghalangi terjadinya pembuahan adalah dengan menggunakan kondom. Kondom memiliki dua jenis, yaitu kondom pria dan kondom wanita.
Kondom biasanya terbuat dari lateks sehingga efektif untuk membendung sel sperma ataupun sel telur. Selain itu, kondom juga bisa mencegah terjadinya infeksi menular seksual (IMS) saat melakukan penetrasi.
Selain kondom, ada juga diafragma, spermisida, dan spons. Namun, tiga alat tersebut hanya efektif untuk mencegah kehamilan tidak efektif untuk mencegah IMS.
2. Metode secara hormon
Metode secara hormon dilakukan dengan memasukkan suatu kandungan untuk mengubah hormon wanita agar tidak terjadi kehamilan. Metode ini juga umum digunakan oleh wanita yang sudah berumah tangga.
Pil KB merupakan metode yang paling mudah dilakukan, tetapi harus diminum setiap hari. Ada juga yang melalui suntikan, KB ini harus dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Selain itu, ada juga berupa cincin yang dimasukkan ke vagina dan wajib diganti sebulan sekali. Cara yang paling bertahan lama adalah dengan memasukkan implan di bawah kulit dan efek pencegahannya bertahan selama tiga tahun.
3. KB spiral
KB spiral atau intra utarine device (IUD) merupakan jenis KB yang dilakukan dengan memasukkan plastik kecil berbentuk T yang memiliki kandungan tembaga atau hormon dan ditempatkan di dalam rahim. KB spiral ampuh menahan sel sperma untuk membuahi sel telur.
KB spiral tembaga merupakan IUD yang memiliki lilitan tembaga yang berfungsi untuk menahan laju sel sperma menuju sel telur. KB ini maksimal bertahan selama 10 tahun.
KB spiral hormon memiliki kandungan progestin yang akan membuat lendir yang berada di saluran leher rahim mengental sehingga proses perjalanan sel sperma menuju sel telur terhambat. KB jenis ini dapat bertahan selama tiga hingga delapan tahun.
4. Metode menghitung tanggal
Metode menghitung tanggal biasanya digunakan oleh seorang atau pasangan yang enggan menggunakan alat KB. Hal ini dipilih karena merasa kurang nyaman menggunakan alat KB atau memang merasakan efek yang kurang baik dari penggunaan alat KB.
Metode ini dilakukan dengan menghitung kapan masa subur terjadi pada wanita. Pada masa tersebut lah, dilarang melakukan penetrasi karena biasanya masa subur wanita merupakan saat paling memungkinkan untuk terjadinya kehamilan.
Masa subur wanita terjadi pada hari ke-10 hingga ke-17 setelah masa menstruasi. Namun, program ini rawan untuk mengalami kegagalan.
5. Metode pencegahan darurat
Metode pencegahan darurat dilakukan pada saat setelah melakukan hubungan badan tanpa menggunakan pengaman atau alat KB apa pun. Terdapat dua cara yaitu, memasang IUD dalam waktu lima hari setelah berhubungan atau meminum pil kontrasepsi darurat berupa obat dengan kandungan levonorgestrel dalam waktu 12 hingga 72 jam setelah berhubungan.
6. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan cara paling ampuh untuk mencegah kehamilan, tetapi memiliki efek selamanya. Metode ini biasanya digunakan oleh seseorang yang sudah berkomitmen untuk tidak memiliki anak. Bisa dilakukan oleh laki-laki atau perempuan.
Metode pada laki-laki berupa vasektomi atau memotong saluran sperma dan pada perempuan dilakukan dengan ligasi tuba atau memotong saluran sel telur.
Sentimen: positif (80%)