Sentimen
Negatif (100%)
27 Sep 2024 : 22.36
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Surabaya, Kediri, Blitar

Santri Tewas Dilempar Kayu Berpaku, Lukanya Sedalam 2,7 cm di Kepala Surabaya 27 September 2024

27 Sep 2024 : 22.36 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Santri Tewas Dilempar Kayu Berpaku, Lukanya Sedalam 2,7 cm di Kepala Tim Redaksi BLITAR, KOMPAS.com – Siswa MTs Plus Al Mahmud di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar , M Keisa Anwar Alfairus (13), yang meninggal usai terkena lemparan papan kayu berpaku pada bagian belakang kepalanya. Kompas.com sebelumnya menyebut korban dengan nama inisial Kz. Paman korban, Iqwal Rikky Susanto (29), mengatakan bahwa pihak keluarga menerima kabar pada Minggu (15/9/2024) pagi sekitar pukul 07.00 WIB atau sekitar satu jam setelah terjadinya insiden. “Kabar yang kami terima, Anwar sakit dan dibawa ke rumah sakit (RSUD) Srengat. Segera kakek dan nenek Anwar berangkat ke rumah sakit Srengat,” tutur Rikky kepada awak media, Jumat (27/9/2024) sore. Rikky sendiri mengaku menyusul ke rumah sakit beberapa jam kemudian. Saat itu, dia melihat kondisi keponakannya berada di ruang instalasi gawat darurat (IGD) dalam keadaan tidak sadarkan diri atau koma. “Kondisinya tidak sadar dan diinfus. Beberapa kali drop kemudian dipasangi selang oksigen,” ujarnya. Dari pihak rumah sakit, diperoleh informasi bahwa Anwar mengalami luka tusukan paku sedalam 2,7 cm di bagian kanan belakang kepalanya. Sekitar pukul 13.00 WIB, pihak RSUD Srengat meminta keluarga membawa Anwar ke RSUD Kediri. Alasannya, Anwar membutuhkan tindakan medis yang lebih serius dengan menggunakan peralatan yang lebih memadai. Anwar segera diantar ke RSUD Kediri dengan ditemani kakek dan neneknya serta sejumlah ustaz. “Tiba di rumah sakit Pare mungkin pukul 15.00 WIB. Setelah diperiksa tim medis, Anwar dibawa ke ruang ICU,” tuturnya. Pihak RSUD Kediri menyampaikan akan dilakukan operasi bedah jika kondisi Anwar stabil. Namun, setelah dua malam sehari ada di ruang ICU, kondisi Anwar tak kunjung membaik dan stabil. “Hari Selasa (17/9/2024) pagi sekitar pukul 8.30 WIB Anwar dinyatakan meninggal. Jadi belum sempat dioperasi,” ujarnya. Pada hari itu juga, kata dia, jenazah Anwar dibawa ke Desa Dadaplangu dan dimakamkan di pemakaman umum. Ditanya apakah pihak keluarga tidak melaporkan insiden itu ke pihak kepolisian, Rikky mengaku bahwa telah ada penyelesaian secara kekeluargaan. Rikky tidak menjelaskan lebih rinci apa yang ia maksud dengan penyelesaian kekeluargaan. Dia mengatakan selama ini Anwar tinggal bersama kakek dan neneknya di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok. Pasalnya, kedua orangtua Anwar telah bercerai. Ibu Anwar yang merupakan kakak kandung Rikky, kini berada di Taiwan bekerja sebagai buruh migran (PMI). Meski demikian, Anwar hanya pulang ke rumah neneknya pada saat libur saja. Sehari-hari, Anwar tinggal di asrama pondok pesantren yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al Mahmud, yayasan yang sama dengan yang menaungi MTs Plus Al Mahmud. Bukan hanya Anwar, kata Rikky, adik perempuan Anwar yang duduk di bangku kelas VI madrasah ibtidaiyah juga bersekolah dan tinggal di asrama yang berada di bawah yayasan tersebut. “Ibunya di Taiwan. Tapi saat itu juga kita telepon untuk memberikan kabar,” ujarnya tanpa menjelaskan bagaimana reaksi ibu Anwar. Diberitakan sebelumnya, seorang santri pondok pesantren di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Kz (14), tewas usai terkena lemparan papan kayu berpaku. Terduga pelaku pelemparan adalah salah satu ustadnya sendiri yang berinisial U. Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota membenarkan peristiwa yang terjadi hampir dua pekan lalu itu. Ia mengatakan bahwa kasus tersebut tengah dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.  "Peristiwa terjadi pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 6.00 WIB pagi,” ujar Samsul kepada awak media, Jumat (27/9/2024).   “Para santri sedang olahraga pagi. Kemudian salah satu ustad (U) meminta mereka segera mandi dan bersiap untuk menjalankan shalat dhuha." "Karena santri tidak segera meninggalkan kegiatan olahraga, ustad tersebut mengambil kayu dan melemparkan ke arah santri,” tambahnya. Kata Samsul, mungkin U hanya bermaksud melempar ke dekat para santri yang sedang berolahraga badminton dan lainnya namun papan kayu berpaku itu mengenai bagian kepala korban (Kz). “Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala bagian belakangnya. Kayu tersebut ada pakunya, pakunya menancap di kepala korban. Kemudian papan dicabut dan korban tidak sadar,” ujarnya. Kata Samsul, sejumlah ustad atau tenaga pendidik segera melarikan Kz ke rumah sakit terdekat, yakni RSUD Srengat di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)